24. Kasih Kejutan Untuk Sasya

418 180 11
                                    

Sasya bangun pukul setengah tujuh, dengan senyuman Sasya menghampiri keluarga tapi kenapa sikap mereka berbeda.

"Pagi Bunda, Ayah?" ucap Sasya.

"Pagi, juga." jawab Ayah Toni.

"Kok kamu, bangun telat?" ucap Bunda Diana, mulai akting.

"Hehe, maaf bun." jawab Sasya.

"Di bilangin, malah ketawa?" ucap Bunda Diana, sedikit membentak.

"Sasya kan, sudah minta maaf bun," jawab Sasya, yang mulai menangis baru pertama mendengar bundanya membentak dirinya.

"Tuh dengerin, apa kata bunda?" ucap Hendra.

"Abang juga ngebentak ade, abang jahat?" ucap Sasya, melangkah pergi dengan menangis.

"Maafin bunda, sayang." batin Bunda Diana.

"Maafin ayah, sayang." batin Ayah Toni.

"Maafin abang, adik kecilku." batin Hendra, mereka hanya berakting.

Di dalam kamar Sasya menangis sampai sesak, mendengar Bunda, Ayah dan Abang membentaknya.

"Sakit banget, Bunda bentak aku," gumam Sasya.

"Aku, mending curhat sama mereka." batin Sasya

Sasya keluar dari kamar dengan mata sembam, membuat mereka merasa bersalah terhadap Sasya, Sasya pun berpamitan kepada mereka.

"Bunda, Ayah, Sasya mau ke rumah Sasi sebentar?" ucap Sasya, sedikit gemetar.

"Pagi gini mau keluyuran." jawab Bunda Diana.

"Bun, Sasya gak mau debat?" ucap Sasya.

"Kamu, di bilangin malah lawan Bunda," jawab Bunda Diana.

"Kalau gitu, Sasya pamit?" ucap Sasya melangkah pergi.

Sasya kini sudah berada di depan rumah Sasi setelah menaiki angkutan umum, Sasi pun melihat Sasya berada di depan rumahnya , Sasi menyuruh mereka mulai berakting.

"Kok panda sama temennya ada di rumah Sasi." batin Sasya

"Hai bestie, kok nggak ngabarin aku kalau mau ngumpul gini?" ucap Sasya.

"Ngapain, ngabarin kamu." jawab Sasi.

"Bestie, kok kamu gitu sama aku?" ucap Sasya.

"Kenapa emang." jawab Sasi.

"Padahal Sasya mau curhat sama kalian, tadi pagi Sasya di bentak sama Bunda?" ucap Sasya.

"Apa urusannya sama kita, jangan manja deh," jawab Sasi.

"Kata kamu, kalau ada masalah bilang sama kalian?" ucap Sasya.

"Itu dulu, sekarang gak Sya," jawab Sasi.

Sasya beralih pada Naufal ,dia melihat Naufal memeluk pinggang Nadia membuat hatinya sakit kenapa orang yang paling dia sayang juga berubah.

"Panda, apa semua ini?" ucap Sasya.

"Kenalin nadia pacar gue." jawab Naufal.

"Bohong kan, panda?" ucap Sasya.

"Gak kan sayang?" ucap Naufal , kepada Nadia.

"Iya sayang." jawab Nadia, dengan nada terpaksa.

"Kenapa lo lakuin ini, gue salah apa sama lo, kalau gue ada salah bilang jangan malah nyakitin hati gue dengan perkataan dan tingkah loh?" ucap Sasya.

Cinta Tulus Tak Dianggap {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang