12. Kemah

703 305 63
                                    

Tidak terasa hari terus berjalan dimana semua siswa SMA matahari mengadakan kemah untuk mengenal satu sama lain. semua siswa pun sudah berkumpul di lapangan basket, sambil menunggu bus datang kepala sekolah menasehati kepada siswa untuk menjaga etika, untuk menjaga nama baik sekolah SMA matahari, untuk  tidak membuang sampah sembarangan, beberapa menit kemudian bus datang yang mereka tunggu-tunggu, semua siswa pun melangkah masuk ke dalam bus tersebut sesuai dengan kelas mereka, kepala sekolah pun memastikan semua siswa tidak ada yang ketinggalan, setelah memastikan semua  sudah masuk ke dalam bus, akhirnya bus tersebut keluar dari area sekolah.

Di sepanjang perjalanan semua siswa SMA matahari begitu bahagia melihat betapa indahnya pemandangan. sedangkan siswa cowok mengisi dengan menyanyi walaupun suara sumbang /tidak merdu membuat mereka tertawa bahagia dan siswi cewe memilih untuk tidur setelah melihat pemandangan dari kaca jendela, mereka tidur di bus, akhirnya mereka pun sudah sampai di tempat kemping, siswa laki-laki pun turun dan satu cowo membangun para perempuan, siswa perempuan pun terbangun mendengar teriakkan dari teman kelasnya, siswa perempuan berjalan keluar mengikuti siswa laki-laki dari belakang, kepala sekolah pun menyuruh mereka untuk membuat tenda secara berkelompok, setelah Sintia mendengar instruksi dari kepala sekolah dia pun menghampiri Sasya dan kedua sahabatnya.

”Sya, aku satu tenda sama kalian boleh?” ucap Sintia.

”Boleh dong masa gak boleh, malah nanti jadi rame,” jawab Sasya.

”Ayo les go, kita mulai bikin tendanya?” teriak Sasi, membuat mereka menatap ke arahnya.

Sasya, Sasi, Susi dan Sintia pun memulai bikin tenda. senyum terukir di bibir mereka begitu senang hari ini bisa berkumpul dengan teman-teman karena beberapa bulan mereka akan ujian kelulusan setelah itu mereka memiliki kesibukan masing-masing dan tidak ada waktu untuk kumpul, kegiatan siang hari ini mereka akan mencari jejak, kepala sekolah pun menyuruh mereka untuk membentuk kelompok/regu untuk mencari jejak setiap sisi sudah di berikan tanda.

”Assalamualaikum, anak-anak hari ini kalian akan mencari jejak setiap sisi sudah di beri tanda arah?” ucap Pak Dandi.

”Waalaikumsalam Pak.” jawab serempak.

Sasya, Sasi, Susi, Nadia, Naufal, Naga, Dika dan Rehan. mereka satu regu untuk mencari jejak, mereka semua pun sudah berkumpul menjadi satu regu, setelah berkumpul semua. mereka pun langsung mencari jejak di depan sudah ada nadia dan Naufal, sedangkan Sasya dan Rehan mereka di belakang, yang berbeda di tengah mereka ada Dika, Naga, Sasi dan Susi, mereka pun langsung mencari jejak setengah perjalanan barisan mereka pun sudah acak-acakan, kini mulai Nadia menjalankan aksinya untuk mencelakai Sasya dengan cara mendorong Sasya ke jurang namun malah dirinya yang terjatuh ke jurang, alhasil dia yang kena batunya sendiri, untung dengan cepat Sasya menangkap tangannya, Sasya pun berteriak minta tolong kepada sahabatnya yang  sudah berada barisan di depan untuk datang membantu dirinya yang  kesusahan menarik Nadia ke atas karena jurangnya sangat dalam membuat  ia harus meminta bantuan kepada sahabatnya. sahabat Sasya dan Naufal mendengarkan teriakkan orang minta tolong mereka sudah hafal itu suara Sasya, mereka semua berlari ke arah sumber suara ,para sahabatnya pun sampai di situ, mereka kaget melihat Nadia yang akan terjatuh ke jurang kalau Sasya tidak memegangi tangannya, Naufal pun langsung lari menolong Nadia, dia pun mendorong  Sasya agar menjauh untuk mempermudah Naufal menarik Nadia, ia pun langsung saja menarik nadia ke atas, akhirnya Nadia selamat, Naufal tidak mengetahui kejadian yang terjadi di awal namun Rehan, Sasi, Susi, Dika, dan Naga mereka percaya kalau Sasya tidak mendorong Nadia, kini waktunya Nadia mulai berakting  memfitnah Sasya  di depan Naufal supaya sahabatnya membenci Sasya, seolah-olah dirinya yang menjadi korban kejahatan orang, padahal dirinya yang jahat sama orang dengan tega mendorong Sasya ke jurang, Nadia percaya Naufal akan masuk perangkapnya, pasti sang sahabatnya akan percaya dengannya, ia juga akan jadi satu-satunya di kehidupan Naufal.

Cinta Tulus Tak Dianggap {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang