Atas kejadian kemarin malam sekarang Naufal sering mengikuti kemanapun Sasya pergi, seperti sekarang membuat Sasya ingin sekali menjauh, namun Naufal selalu saja menempel padanya.
"Lo bisa jauh dari hidup gue, gak?" ucap Sasya.
"Sya, aku kan gak mau jauh dari kamu," jawab Naufal, cemberut sungguh Naufal ini sangat menyebalkan.
"Gue ada urusan penting, urusan gue bukan sama lo aja?" ucap Sasya.
"Aku ikut dong." jawab Naufal.
"Gue, mau ketemu sama kak Rehan pacar gue?" ucap Sasya, meninggalkan Naufal yang menangis di koridor, Sasya tidak peduli, salah siapa menyakiti hati orang setulus dirinya.
Sasya melihat Rehan di depan kelas, dia pun langsung menghampiri.
"Kak Rehan, kemarin kak ke rumah aku kenapa gak nemuin aku langsung?" ucap Sasya.
"Kak Rehan, gak mau mengganggu waktu kamu sama Naufal Sas," jawab Rehan.
"Maafin Sasya kak, kemarin nggak bisa nemuin kak?" ucap Sasya.
"Its oky Sas, nggak papa," jawab Rehan.
"Kak Rehan mau ngomong apa, kemarin kan nggak jadi kata abang kak langsung pulang?" ucap Sasya.
"Besok malam, kak mau mengajak kamu buat dinner mau nggak," jawab Rehan.
"Mau kok kak, Sasya gak bakal nolak?" ucap Sasya, terkekeh kecil.
"Kak, jemput kamu besok." jawab Rehan.
"Kalau gitu Sasya balik, Sasya tunggu di rumah," teriak Sasya, lari dari kelas Rehan dan kembali menemui sahabatnya.
"Dari mana saja, bestie?" ucap Sasi.
"Habis, ketemu sama kak Rehan," jawab Sasya.
"Terus, kak Rehan ngomong sesuatu ke kamu?" ucap Susi.
"Kak Rehan ngajak dinner, besok malam," jawab Sasya.
"Bestie gue harus tampil cantik, di depan kak Rehan?" ucap Sasi.
"Pasti, kak Rehan terpesona sama bestie kita?" timpal Susi.
"Kalian bisa aja, bikin orang tersanjung," jawab Sasya.
"Kan emang bener bestie tercinta kita cantik, sampai kak Rehan suka loh?" ucap Sasi.
"Kiw, yang mau diajak jalan," ucap Susi, meledak Sasya.
"Sudahlah mending kita rayakan bersama, hari ini kan kita sudah selesai ujian," jawab Sasya.
"Akhirnya gak sia-sia gue belajar selama 3 tahun di SMA matahari, selesai juga jadi siswa dan kak kelas?" ucap Sasi.
"Kita harus kuliah bareng, pokoknya," jawab Sasi.
"Kita makan bareng di kantin, nanti gue yang traktir?" ucap Sasi.
"Thanks you bestie." jawab Sasya dan Susi.
3s pun berjalan menuju kantin untuk mereka telah selesai ujian kelulusan, mereka pun langsung memulai memesan makanan dan minuman selang beberapa menit kemudian pesan mereka datang.
Naufal melihat Sasya lagi di kantin, dia pun langsung lari menghampiri dan duduk di sebelah Sasya.
"Sya, kapan kamu bisa maafin aku?" ucap Naufal.
"Gue butuh waktu menyembuhkan luka, yang lo torehkan begitu dalam," jawab Sasya.
"Apa gue harus cium kaki kamu, biar kamu bisa maafin aku?" ucap Naufal, dia akan melakukan demi orang yang ia cintai, dia pun berjongkok di depan Sasya namun di cegah oleh Sasya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Tulus Tak Dianggap {END}
Teen FictionAwal judul cerita meluluhkan hatimu yang membeku saya ganti judul ceritanya Cinta Tulus Tak Dianggap Bagaimana rasanya kehadiran yang tak pernah di anggap oleh orang yang dia cintai dia adalah Sasya Akila Permata seorang gadis cantik baik dan l...