19. Naufal Jadi Bucin Akut

784 259 64
                                    

Sepagi ini Naufal bersemangat memberikan bekal untuk Sasya. hari ini semua kelas XII SMA matahari menghadapi ujian kelulusannya, dia melihat Sasya lagi jalan sendiri di koridor dia pun menghampiri dengan langkah lebar.

”Sya, aku bawain kamu makan semoga suka?” ucap Naufal , Sasya pun menerimanya, namun bekal tersebut di kasih kepada siswa yang lewat.

”Ini buat lo, pasti belum makan,” ucap Sasya.

”Makasih Sasya, kamu baik banget,”

”Mending lo, bilang makasih sama dia?” ucap Sasya,  menunjuk ke arah Naufal.

”Makasih Nau bekalnya,”

”Sya kenapa kamu kasih ke dia, itu bekal buat kamu?” ucap Naufal.

”Aku sudah sarapan tadi di rumah, dari pada aku buang mending gue kasih ke orang, masih mending gue hargain pemberian dari lo,” jawab Sasya, membuat Naufal teringat dimana dirinya pernah membuang bekal pemberian Sasya di tong sampah.

”Semangat ujiannya, Sya?” ucap Naufal.

”Lo kasih semangat basi, gue dari awal sudah terbiasa dengan kata itu,” jawab Sasya, dengan muka datar dan dingin.

”Sudahkan nggak ada yang diomongin kan, gue mau ke  kelas mau belajar dari pada ladenin cowok kaya lo?” ucap Sasya.

”Sekarang kamu berubah Sya, tolong sya kembali kaya dulu cewe yang lembut,” jawab Naufal.

”Lo menyuruh gue berubah, sedangkan lo yang bikin gue jadi begini itu resiko buat cowok yang gak punya perasaan?” ucap Sasya.

”Sya, kasih aku kesempatan untuk memperbaiki ini semua,” jawab Naufal.

”Ibarat gue kaca lo pecahin, lo biasa nyatuin kembali tapi tidak sesempurna di awal?” ucap Sasya.

”Aku akan berusaha untuk kamu menjadi milikku,” jawab Naufal.

”Itu gak bakal terjadi, gue udah milik orang lain?” ucap Sasya.

”Mau kamu milik orang lain ataupun belum aku akan tetap selalu mencintaimu sehingga kamu menjadi milikku, Sya,” jawab Naufal

”Sudahlah gue capek ngomong sama lo, mending lo balik kelas urus tuh sahabat tercinta lo?” ucap Sasya, dengan berjalan meninggalkan Naufal.

”Selama ini kamu merasakan betapa sakitnya omongan aku ke kamu, sekarang aku juga merasakannya.” batin Naufal

Naufal melangkah masuk ke ruang ujian. Naufal, Sasya dan Rehan satu ruangan karena di acak oleh kepala sekolah, pagi ini Naufal tidak bersemangat melihat Sasya begitu bahagia di saat Sasya bersama Rehan berbanding dengan dirinya Sasya berubah bersikap acuh dan datar ketika mengobrol dengan dirinya, tapi membuat dirinya akan berjuang untuk mendapatkan cinta kupu-kupu yang cantik, anjay sekarang Naufal akan memanggil Sasya kupu-kupu, ini khusus untuk orang spesial di hidupnya.

”Kalau gue nanti pacaran sama Sasya pasti lucu, aku panggil dia kupu-kupu.” batin Naufal, membayangkan dirinya berpacaran dengan Sasya pasti dia akan menjadi orang yang paling bahagia bisa memiliki pacar sebaik Sasya.

”Lo kenapa dari tadi senyum-senyum sendiri, berobat lo?” ucap Naga.

”Emang gue gila apa.” jawab Naufal.

”Naufal sama Naga, kalau kalian mau ngobrol di luar jangan di sini, mengganggu peserta ujian?” bentak Pak Panji.

”Iya Pak, mohon di maafkan,” jawab Naga.

Bel berbunyi menandakan bahwa ujian telah selesai. semua peserta didik pun mengumpulkan kertas ujian kepada pengawas, peserta didik pun di suruh pulang lebih awal, sedangkan kelas X dan XI mereka di liburkan.

Cinta Tulus Tak Dianggap {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang