2. Di Tolak Mentah-Mentah

1.1K 424 45
                                    


Tin suara motor

Dia pun berbalik badan untuk mengetahui siapa yang mengendarai motor.

"Kak Naufal." batin Sasya

"Hai, kak Naufal?" ujar Sasya.

"Iyah." ujar Naufal, dengan muka datar.

"Kok kak Naufal mukanya datar banget sih, tapi ganteng makin cinta deh aku sama kak Naufal." batin Sasya, sambil senyum -senyum.

"Hm." ujar kak Naufal, membuyarkan lamunan Sasya.

"Hehe kenapa kak." balas Sasya.

"Lo yang kenapa dari tadi senyum-senyum sendiri?" tanya Naufal, dengan muka datar.

"Aku nggak kenapa-napa, aku lihat kak makin hari makin ganteng aja," ujar Sasya.

"Makin nggak jelas, nih cewe." batin Naufal

"Lo, jadi cewe nggak usah
Norak," ujar Naufal

Hening

"Ke mana aja sih abang kok lama banget nggak jemput aku, apa aku minta tolong kak Naufal aja untuk nganterin aku pulang." batin Sasya

"Kak Naufal, aku boleh nggak nebeng kak, soalnya abang aku belum jemput, aku sudah nunggu 2 jam tapi abang aku belum juga datang juga?" ujar Sasya.

"Kalau lo belum di jumput sama abang lo gue nggak peduli cewek caper," jawab Naufal, dengan muka datar.

"Kak kok bilang kaya gitu sih, sama aku?" ujar Sasya.

Tanpa menjawab dia langsung meninggalkan Sasya disekolah sendiri, yang sudah mulai sepi karena semua siswa sudah pulang.

"Apa salah aku minta tolong, sama kak Naufal."batin sasya

Tin suara motor membuyarkan lamunan Sasya, yang sedari tadi memikirkan apa yang dilontarkan oleh Naufal.

"Huhu abang bikin kaget saja, lama banget sih bang?" ujar Sasya.

"Maaf adeku yang cantik, tadi motor mogok soalnya bensinnya habis, terus tempat pom bensinnya jauh," ujar Hendra.

"Iya deh bang?" ujar Sasya, dengan muka ditekuk.

"Muka jangan ditekuk gitu dong cantik, ayo buruan naik nanti keburu sore," balas Hendra.

"Abang sih lama banget, aku sudah nunggu hampir 2 jam sampai jamuran tau?" ujar Sasya.

"Iya deh abang minta maaf, nggak ulangi lagi," balas Hendra

"Janji iya abangku ganteng?" ujar Sasya.

"Janji adekku yang cantik." balas Hendra.

Setelah Sasya naik. Hendra langsung menancap gas motornya, dalam perjalanan hanya ada keheningan diantara ade dan kakak.

"Sasya kenapa kok bengong gitu, aku tanya aja deh." batin Hendra

"Hm de, dari tadi abang perhatikan kok kamu bengong mulu kenapa?" ujar Hendra.

Cinta Tulus Tak Dianggap {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang