16. Naufal Vs Rehan

704 269 38
                                    

"KEESOKAN HARINYA."

Sasya sudah bangun lebih awal. pagi ini Sasya akan joging bersama abang tercinta di taman dekat rumah. sekalian curhat tentang dirinya yang di tembak sama Rehan membuat dia harus omong dulu kepada sang abang sebelum bertindak gegabah mengambil keputusan sendiri, dia pun berjalan menuju kamar sang abang dia sudah berada di depan kamar, Sasya langsung menggedor pintu dan berteriak.

"Bang Hendra, bangun katanya mau joging bareng," teriak Sasya di balik pintu.

"Bentar de, abang siap-siap dulu," teriak Hendra di dalam kamar.

"Jangan pakai lama, ade tunggu abang di depan?" ucap Sasya.

"Iya adekku sayang." jawab Hendra.

Sasya pun pergi setelah memberitahu kepada sang abang sebelum berangkat joging. Sasya terlebih dahulu sarapan pagi untuk mengisi tenaga biar semangat .sasya berjalan ke dapur untuk bikin bubur 2 mangkok satu untuk sendiri yang satunya buat abang, Sasya pun memulai membuka kemasan bubur dan memasukkan ke dalam mangkok setelah itu menuangkan air panas sambil mengaduk bubur biar merata selesai juga di atas di beri telur dan kerupuk setelah bumbu tersebut tercampur, Sasya pun membawa mangkok berisi bubur menuju meja makan, melihat sang abang sudah keluar dari kamar, dia pun menyuruh abang untuk sarapan pagi.

"Bang sini, ade sudah bikin bubur buat kita sarapan bareng?" ucap Sasya, Hendra pun berjalan menghampiri sang ade.

"Tumben banget, buat sarapan buat abang," jawab Hendra.

"Pengin aja bang, mending di makan nanti kita telat buat joging?" ucap Sasya, Hendra hanya mengangguk saja.

Bunda, Ayah, dan Aldin di buat kaget oleh Sasya dan Hendra. Mereka sudah berada di ruang makan. tumben mereka berdua sudah bangun sepagi ini, membuat mereka bertanya-tanya di benaknya, mereka bertiga menghampiri Sasya dan Hendra.

"Kalian berdua mau ke mana, pagi gini?" tanya Bunda Diana, sudah berada di sana.

"Sasya sama abang, mau joging bun," jawab Sasya.

"Kalau gitu kita pamit, bun?" ucap Hendra.

Kaka dan adik keluar dari rumah setelah berpamitan kepada orang tuanya. mereka pun memulai lari keliling komplek bagaikan sepasang suami dan istri. pagi ini mereka sudah berjoging bersama, mereka pun menyapa kepada orang yang berpapasan di jalan, mereka sudah sampai di taman dekat rumah, mereka pun mulai berjoging dengan Sasya bercerita tentang dirinya bingung untuk menjawab perasaan kepada Rehan.

"Bang, aku mau curhat boleh?" ucap Sasya, sambil mereka berlari.

"Tinggal cerita aja de, abang siap jadi pendengar yang baik," jawab Hendra.

"Soal Rehan, bang?" ucap Sasya.

"Yang kamu panggil orangnya nyebelin," jawab Hendra.

"Gak usah, ledekin ade?" ucap Sasya, sedikit cemberut.

"Emang fakta kan de.'' jawab Hendra.

"Dengerin ade dulu, bang?" ucap Sasya, Hendra pun pasrah menganggukkan kepalanya.

"Abang, nungguin yah?" ucap Sasya, sedikit ketawa.

Cinta Tulus Tak Dianggap {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang