15. Kantin

659 286 54
                                    

Pagi ini SMA matahari di hebohkan dengan Naufal berangkat bareng Nadia. begitu juga Rehan dan Sasya juga menjadi pusat perhatian semua siswa SMA Matahari. banyak yang iri terhadap Sasya dan Nadia bisa berangkat bareng bersama cowo yang populer dan banyak fans di SMA Matahari. tapi di sisi hati Sasya begitu sakit melihat Naufal berangkat bareng ke sekolah bersama Nadia. sekarang Naufal menjauh tak memperdulikan apa yang dikatakan oleh Sasya tentang siapa yang mendorong dan siapa korban. dia begitu tidak percaya terhadap Sasya. tetapi bukan berarti Sasya menyerah, Sasya akan membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah atas kejadian di kemping dimana dirinya di fitnah oleh Nadia, Sasya dan rehan pun melangkah dari parkiran melewati Nadia dan Naufal begitu saja, Sasya tidak mau seperti ini tapi mau bagaimana lagi.

"Tumben banget tuh cewe caper nggak nyapa gue, biasanya kalau ketemu selalu mengganggu, sudahlah terserah dia." batin Naufal

"Nau, ayo anterin aku sampai depan kelas?" ucap Nadia.

"Ha apa, aku nggak denger," jawab Naufal.

"Kamu lagi mikirin apa sih, aku ngomong aja gak denger?" ucap Nadia.

"Gak, mikirin apa-apa kok," jawab Naufal.

"Pasti lagi mikirin Sasya, inget nau dia sudah dorong aku?" ucap Nadia mulai deh mencuci otak Naufal untuk membenci Sasya.

"Siapa juga yang mikirin, dia," jawab Naufal.

"Iya sudah, ayo anterin aku ke kelas?" ucap Nadia, dengan nada manja.

Naufal dan Nadia melangkah menuju kelas XII IPS 4 untuk mengantarkan Nadia. di sepanjang koridor banyak pasangan mata melihat tingkah Nadia yang selalu ingin menempel terus sama Naufal, mau ke kelas aja di anterin. Naufal dan Nadia pun sudah berada di depan kelas XII IPS 4. di sana juga ada Sasya, Sasi, Susi, dan Rehan yang bercanda tidak menyadari kedatangan Naufal dan Nadia.

"HM." Naufal berdehem, membuat empat manusia yang asik bercanda menengok ke belakang ternyata Naufal dan Nadia.

"Kak, aku mau ngomong sama kak sebentar saja?" ucap Sasya.

"Gue, gak akan pernah percaya apa kata yang keluar dari mulut lo itu," jawab Naufal, dengan meninggalkan kelas XII IPS 4.

Sasya pun mengejar Naufal, dia pun mencekal tangan Naufal untuk berhenti untuk mendengarkan apa yang sebenarnya terjadi. untung semua siswa sudah berada di kelas jadi tidak melihat pertengkaran antara Naufal dan Sasya, Rehan berlari untuk menghampiri mereka, takut terjadi sesuatu pada Sasya.

"Kak percaya sama aku kak, sakit banget tau kak menjauh dari Sasya?" ucap Sasya.

"Gue, gak bakal percaya sama omongan lo," jawab Naufal.

"Sampai kapan kak, gak liat kehadiran aku kak?" ucap Sasya.

"Emang gue mau sama cewe kaya lo, gue mending sama nadia dibandingkan dengan sama cewe caper kaya lo yang gak punya malu mengejar cinta yang gak bakal gue bales, "jawab Naufal

"Sebegitu bencinya kak, sampai ngomong kaya gitu sama aku kak?" ucap Sasya.

"Lo yang dorong nadia anjing yang membuat gue lebih benci sama lo," jawab Naufal, yang mulai terpancing emosi.

"Kak aku sudah ngomong berkali-kali, tapi apa kak gak percaya sama aku lebih percaya sama Nadia. Nadia yang dorong aku. tapi malah dia yang jatuh, aku juga nolongin dia, aku di sana korban malah berasa jadi penjahat," ucap Sasya.

Cinta Tulus Tak Dianggap {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang