23. Pasar Malam

440 184 26
                                    


Siang ini sasya dan bunda diana menikmati secangkir teh dan roti roma di depan rumah sambil berbincang-bincang.

"Sayang, kamu mau melanjutkan kuliahnya di mana?" ucap Bunda Diana.

"Bingung, Bun." balas Sasya.

"Kamu mau kerja dulu, apa kuliah?" ucap Bunda Diana.

"Sasya kuliah sambil kerja aja, Bun," balas Sasya.

"kalau ini keputusan yang kamu ambil, bunda gak bakal larang?" ucap Bunda Diana.

"Terima kasih bundaku sayang." balas Sasya.

"Sasya daftar di kampus Abang kuliah, biar bisa berangkat bareng?" ucap Sasya.

"Bunda hanya bisa mendukung dan mendoakan kamu sayang," jawab Bunda Diana.

"Nanti kamu bilang sama abang, siapa tau bisa bantu kamu daftar kuliah di kampus abang kamu kuliah?" ucap Bunda Diana.

"Iya Bun." balas Sasya.

"Bun, aku izin nanti malam mau jalan-jalan sama kak Naufal?" ucap Sasya.

"Naufal, yang kemarin kesini." jawab Bunda Diana.

"Iya Bun, sekarang kak Naufal pacar Sasya?" ucap Sasya, sambil tersenyum.

"Cie anak Bunda sudah gak sendiri lagi, sudah melepas jomblonya," ucap Bunda Diana.

"Jangan ledekin Sasya, Bun?" ucap Sasya.

"Bunda." Teriak Aldin , dari belakang.

"Ada apa, sayang?" ucap Bunda Diana, sambil mengangkat Aldin untuk duduk di tengah mereka.

"Bunda, Aldin ikut kak Sasya ke pasar malam, "balas Aldin

"Ade, mau ikut?" ucap Sasya.

"Iya kak Sasya cantik." balas Aldin.

"Boleh banget?" ucap Sasya.

"Asik, makasih kak cantik." balas Aldin.

"Sayang, emang gak repotin Naufal?" ucap Bunda Diana.

"Gak Bun, nanti Sasya bilang sama kak Naufal," jawab Sasya.

"Iya sudah, kita masuk?" ucap Bunda Diana.

"Ayo Bun." jawab Sasya dan Aldin, sambil menarik Bunda masuk ke dalam rumah.

"Kalian dari mana aja?" tanya Ayah Toni.

"Dari depan yah, cari angin," jawab Bunda Diana.

"Ayah, Sasya sudah punya pacar tau?" Bunda Diana.

"Sayang, itu beneran." balas Ayah Toni.

"Bener masa bunda bohong, tanya aja sama anak kita," ucap Bunda Diana.

"Anak kesayangan Ayah, beneran sudah punya pacar? " tanya Ayah Toni, kepada Sasya.

"Sudah yah, tapi Ayah nggak marah kan sama Sasya," jawab Sasya.

"Ayah gak marah, yang penting pacaran sewajarnya jangan berlebihan?" ucap Ayah Toni.

"Siap kapten, yang Sasya sayang," jawab Sasya.

"Abang juga udah punya Mba Laras tau, yah?" ucap Sasya, memberitahu kepada sang Ayah bahwa abangnya juga sudah punya pacar.

"Ade, diam gak." jawab Hendra, menatap tajam ke arah Sasya, ade ini kompor banget, Sasya yang ditatap tajam sama abangnya hanya tertawa mengejek.

Cinta Tulus Tak Dianggap {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang