49. Roacherz's Night!

24 2 2
                                    

Happy Reading Fellas!

~♥~

E M P A T P U L U H S E M B I L A N

"Lo coba aja jadi adek dari seorang Alvaro. Nggak ada yang namanya suci-suci lagi,"

~♥~


Jumat malam ini The Roacherz sedang berkumpul di markas untuk sekedar bermain. Para member juga berkumpul karena senang karena Felisha dan Fabian sudah baikan. Apalagi masalah Fabian juga selesai dan laki-laki itu sudah tidak menjauh lagi. Beberapa minggu kemarin Fabian sempat menjauh dari Roacherz. Yah, seperti biasa. Gengsi laki-laki itu terlalu tinggi, padahal ia hanya menghindar dari Felisha.

Member The Roacherz kini tengah menonton film bersama di ruang keluarga. Mereka memasang layar LCD dan proyektor untuk menonton film horor. Nesya duduk di sofa, di sebelah Al dengan posisi bersandar pada bahu kekasihnya. Di sebelahnya ada Alfi dan Valerie yang entah sejak kapan jadi sangat dekat. Felisha saja terkejut melihat Alfi yang merangkul Valerie nyaman. Sementara gadis yang biasanya sama berisiknya dengan Felisha itu terlihat biasa saja dan tak protes dengan kelakuan kakak kelasnya.

Di samping sofa panjang ada Dito yang duduk di sofa single dengan popcorn di tangannya. Tak lupa David yang duduk di bawah Dito sambil sesekali mencomot popcorn itu. Di seberang Dito ada Kanya yang memeluk erat boneka monyet besar untuk menutupi wajahnya karena takut. Di bawah Kanya ada Hafizh dan Azka yang duduk bersebelahan saling memeluk. Tiga manusia penakut itu duduk berdekatan dan berteriak bersamaan ketika adegan menyeramkan muncul.

Felisha sendiri duduk di pangkuan Fabian yang menempati posisi di tengah, di depan Ardha dan Rio yang duduk menggunakan bean bag. Gadis itu memeluk satu cup besar es krim strawberry kesukaannya. Kedua pasangan yang baru berbaikan itu nampak romantis karena Fabian sesekali menyuapi es krim ke Felisha. Di samping Fabian dan Felisha ada Galih yang menonton film sambil berbaring menyamping. Laki-laki berkacamata itu menonton dengan serius tanpa memedulikan Iqbal yang tidur dan mengenakan pahanya sebagai bantal.

Beberapa menit kemudian film itu habis dan menyisakan helaan napas dari Kanya, Hafizh dan Azka. Sementara David bergerak untuk menyalakan lampu dan mematikan proyektor. Setelah itu ia kembali ke posisinya dan membuka ponselnya. Galih juga menyenggol Iqbal agar terbangun dari tidurnya dan ia bisa mengambil posisi duduk.

"Anjir! Serem banget sialan! Nggak lagi-lagi deh gue!" celetuk Hafizh sambil menggeliat karena merinding. Ia menunjukkan raut ketakutan yang jelas kepada member The Roacherz.

"Lo mah anu doang gede, nyalinya ciut!" ledek Dito sambil melemper popcornnya ke arah Hafizh.

"Emang anunya segede apa, Bang?" tanya Valerie polos mengundang tatapan dari semua orang kecuali Felisha yang diam saja memakan es krimnya.

"Lif, ajarin tuh cewek lo. She's too innocent," ujar Rio merasa kasihan. Alif pun mengangguk kecil sambil tersenyum menatap Valerie gemas.

"Emang anu apa sih?" tanya Valerie lagi makin bingung dengan arah pembicaraan mereka.

"Itu loh, Val. Anunya cowok yang kayak pisang. Punya Bang Hafizh mah lebih gede dari terong. Kayak jagung lagi, ada rambutnya," jawab Felisha di tengah keasikannya menjilati sendok es krimnya. Semua orang ternganga bukan main dengan jawaban Felisha yang terlihat vulgar dan ambigu.

"ANJIR LO PERNAH LIHAT ANUNYA HAFIZH?!!" teriak Fabian heboh diikuti tatapan horor dari semua orang kecuali Valerie. Felisha dengan santainya menatap semua orang tanpa takut.

Game Over: THE WOLFGANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang