05. Langkah Awal

157 11 0
                                    

Hellow my Fellas!!

Ini dia part yang kalian tunggu-tunggu! Semoga memang kalian tunggu ya! Di part ini lah kisah mereka yang sebenarnya di mulai. Aku nggak mau banyak kalimat pembuka, jadi langsung saja!!

Happy Reading Fellas!

~♥~

L I M A

"Mau ini cuma permainan sekalipun, gue butuh jaminan buat bahagia sesaat."

~♥~

"Felisha Callie?" panggil seorang laki-laki yang berdiri bersandar di dinding koridor. Gadis yang merasa namanya terpanggil itu menoleh.

"Lo Felisha Callie, kan?" ulang laki-laki itu. Ia berdiri tegak dan mendekati Felisha yang menatapnya datar.

"Ada perlu apa, kak?" tanya Felisha.

"Gue mau lo jadi pacar gue!" seru laki-laki itu dengan nada memerintah.

Perempuan yang diajaknya bicara justru mengerjapkan matanya berkali-kali. Ia sungguh tak percaya apa yang diucapkan laki-laki di depannya itu. Felisha memang mendengar semua rumor dan cerita yang mengatakan bahwa laki-laki di depannya ini adalah seorang playboy. Namun ia tidak menyangka laki-laki itu bertindak langsung tanpa pendekatan yang biasa para laki-laki pemain wanita lakukan.

"Orang gila!" begitu sebutan baru untuk laki-laki itu. Yang disebut gila itu justru tersenyum manis dan maju mendekati lawan bicaranya.

"Orang gila ini mau kenalan dulu, Felisha. Lo belum kenal gue kan?" sambung laki-laki itu.

"Gue nggak mau kenal sama lo,"

"Loh, kenapa?"

"Gue enggak percaya sama player," ungkap Felisha yang membuat laki-laki itu membelalak. Sungguh menembak tepat ke kenyataan dan realita yang ada. Namun sedetik kemudian kembali tersenyum manis.

"Woah! Tahu dari mana lo?" laki-laki itu merangkul Felisha, "Yang pasti dari temen-temen geng lo itu lah ya?"

Felisha masih menatapnya datar dan menyingkirkan lengan kekar itu lembut. Iya selembut itu Felisha membalas perlakuan lancangnya.

"Dan lo tahu gue dari temen-temen player lo itu," balas Felisha lagi-lagi menohok.

Laki-laki itu mendengus, seolah sudah menduga bahwa gadis ini tidak mudah. "Lo bahkan nggak tahu nama gue,"

"Nggak penting juga kan?"

"Well, kenalin," laki-laki itu mengulurkan tangannya, "Gue Rayfanno Fabian,"

Felisha diam menatap uluran tangan Fabian. Tak berniat membalas atau bahkan menanggapi. Ia sedang malas mengikuti permainan Fabian. Sementara laki-laki itu terkekeh melihat tangannya menggantung begitu saja di udara. Fabian menyimpan kembali tangannya.

"Lo bisa tenang, Felisha. Gue serius deketin lo dan mau setia sama lo," ujar Fabian lagi berusaha meyakinkan gadis itu.

"Setia gak menjamin apapun kak. Gue butuh lebih dari sekedar setia," pernyataan itu jelas membuat Fabian semakin tertarik untuk mengenal gadis cantik itu. Fabian baru mengenal gadis seperti ini sepanjang hidupnya sebagai player. Ia tersenyum kecil melihat wajah jutek gadis itu.

"Butuh lebih? Lo terlalu realistis ya?"

"Mau ini cuma permainan sekalipun, gue butuh jaminan buat bahagia sesaat. Lo harus menawarkan sesuatu yang menarik dong kalo mau ajak gue main, iya kan?" Felisha tersenyum manis dibalas Fabian yang menaikkan sebelah alisnya. Perlahan laki-laki itu mengangguk spontan.

Game Over: THE WOLFGANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang