07. Happy Birthday!

146 11 1
                                    

Happy Reading Fellas!

~♥~

T U J U H

"Kalau lo menolak ajakan gue, bukan cuma tangan lo yang gue cium."

~♥~

"FELISHAAAA!!!!" Teriak Fabian di depan kelas 11 IPA 2. Sontak semua siswa yang ada di dalam kelas itu menoleh heran. Bel pulang belum berdering, namun ada saja yang heboh datang ke sana. Walau pun dikelas IPA 3 sedang tidak ada guru yang mengajar alias jam kosong.

"Orang gila," ucap cewek si empunya nama. Ia tak menggubris dan melanjutkan acara mencatatnya.

"FELISHAAA!!!" teriaknya lagi. Kali ini ia mendatangi tempat duduk Felisha dan mengusir Ardha pergi. Ardha langsung saja menuruti kemauan Fabian dan keluar kelas.

"Felisha, pulang sekolah gue anter. Harus ya, terus nanti kita jalan dulu buat pendekatan gitu loh," ujar Fabian lagi sambil menoel-noel(?) lengan Felisha. Felisha yang risih dengan menahan emosi menyingkirkan tangan Fabian. Mood gadis itu sedang buruk, ia tak ingin menanggapi Fabian.

"What are you doin' here?" tanya Felisha dengan nada marah. Fabian justru menyandar dibahu Felisha, dan membuat gadis itu makin marah. Ia menyentak dan berdiri menghadap Fabian dengan wajah memerah.

"Ganggu banget sih?!" bahu Felisha naik turun. Suaranya cukup keras dan membuat semua yang ada dikelas melihatnya. Fabian hanya tersenyum dan ikut berdiri. Kini giliran Felisha yang mendongak ke arah Fabian yang lebih tinggi.

Fabian mendekat ke arah Felisha. Sontak Felisha mundur dengan tatapan aneh. Laki-laki itu terus mendekat dan mendorongnya ke dinding. Fabian mengunci Felisha dengan tangan panjangnya. Menatap Felisha dengan wajah seriusnya. Cowok itu sudah tak peduli dengan Felisha yang tak ketakutan sedikitpun. Matanya masih nyalang menatap Fabian. Fabian pun melancarkan aksinya. Ia semakin mendekat ke arah Felisha. Dengan reflek tangan Felisha bergerak ingin menampar Fabian. Namun cowok itu dengan cekatan menangkap tangan halus Felisha. Fabian semakin mendekat dan...

Cup!

Fabian mencium tangan Felisha yang dipegangnya. Semua yang ada dikelas itu teriak tidak jelas. Terutama kaum wanita. Felisha melotot dan berontak. Namun sayang Fabian yang lebih tinggi masih bisa menghalanginya dan menguncinya di dinding. Ia mendekat ke telinga Felisha dan membisikkan sesuatu.

"Kalau lo menolak ajakan gue, bukan cuma tangan lo yang gue cium. Gue tunggu di parkiran,"

Setelah mengatakan itu Fabian pergi meninggalkan Felisha yang sedang tak karuan. Sebelum benar-benar keluar Fabian berteriak sekali lagi, "DAAHH SAYANGG!"

"Gue benci yang namanya cowookkk!!" gerutu Felisha mengacak-acak rambutnya yang tergerai karena frustasi. Ia kembali duduk dan melanjutkan catatannya tanpa peduli teman sekelasnya yang heboh membicarakannya.

Rasanya begitu kesal ketika ada seseorang yang mengganggu ketenanganmu. Felisha tak habis pikir kenapa dia harus terlibat kisah dengan cowok seperti itu. Sebenarnya ia lebih tidak menyangka kalau laki-laki yang sedang mendekatinya ini macam orang gila begitu. Ia belum lama ada di sekolah. Belum lama ia pulang dari LA. Tapi kenapa dunianya tiba-tiba terasa suram begitu?

***

Felisha dan Fabian sudah ada di Josh Gelato. Keduanya masih sibuk dengan es krim masing-masing. Fabian menatap Felisha teliti. Seolah tak ingin kehilangan satu momen pun. Felisha yang lahap menikmati es krim strawberry kesukaannya. Sepertinya ia berhasil membuat mood gadis itu membaik. Setelah memancing emosi gadis ini tadi, Fabian sengaja mengajak Felisha ke tempat favoritnya.

Game Over: THE WOLFGANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang