19. Nothing Like Us

60 8 0
                                    

Happy Reading Fellas!

~♥~

S E M B I L A N B E L A S

"Cause nothing can ever, ever replace you
Nothing can make me feel like you do"

~♥~

Setelah melewati ribuan rapat dan berlarian bekerja sama akhirnya sampai juga pada hari dimana event Artfest diselenggarakan. Pagi ini seluruh panitia sedang berkumpul untuk brifieng sebelum membuka gate pameran dan bazar. Mereka menyelesaikan brifieng dan berdoa bersama tepat di depan panggung. Setelah meneriakkan semangat bersama-sama mereka terpisah-pisah sesuai bagian pekerjaan masing-masing, lalu bergerak berpencar ke segala penjuru sekolah megah itu.

Di depan gerbang sekolah para pengunjung baik warga sekolah maupun bukan sedang mengantri untuk menukar tiket masuk mereka dengan properti yang biasa mereka jumpai dalam film Disney. Para pengunjung di sambut oleh siswa yang bercosplay sebagai Princess Belle dan Beast dengan kostum seragam sekolah. Seolah sengaja menyimpang dari tokoh asli untuk menjelaskan bahwa mereka ingin kembali ke masa kanak-kanak dengan film-film Disney yang sangat menghibur.

Sehabis melewati gate utama para pengunjung di tuntun untuk menuju ke aula yang penuh dengan dekorasi seperti enchanted forest. Aula yang luas di tata sedemikian rupa menyerupai hutan dengan labirin lukisan yang menempel pada pohon-pohon buatan. Lukisan-lukisan yang cocok dengan tema utama menyimpang dari karakter dan dunia dalam Disney.

Lalu ketika keluar dari hutan penuh lukisan di sepanjang lorong menuju lapangan belakang sekolah akan dijumpai kedai-kedai yang mirip dengan film Disney menjual berbagai barang. Barang-barang yang tak lain adalah karya para siswa dengan keunikan dan membawa kenangan kanak-kanak yang dirindukan.
Kemudian puncak acara ada di lapangan olahraga SMA Delapan Dua Jakarta yang sudah nampak seperti kastil megah dengan panggung yang mirip dengan singgasana untuk raja dan ratu. Itu adalah panggung yang disiapkan untuk menampilkan berbagai pementasan dari siswa bagi para pengunjung.

Event Artfest hari ini berjalan sesuai dengan rencana yang sudah disiapkan sejak lama. Para panitia di balik event besar ini masih bekerja keras agar event ini berjalan lancar hingga penghujung acara. Tak terkecuali member The Roacherz yang juga sibuk berlarian menghandle acara ini.

Fabian yang bertanggung jawab atas bazar bergerak memeriksa setiap kedai-kedai agar tak satupun yang terlihat kosong. Ia meminta setiap penjaga kedai dengan kostum-kostum unik untuk selalu menyapa pengunjung. Dalam perjalanannya kesana dan kemari tiba-tiba seseorang menghentikan langkahnya. Laki-laki itu menoleh dan melihat Galih yang sedikit terengah menatapnya.

"Kenapa, Lih?" tanya Fabian.

"Bawa gitar?" setelah mengatur napasnya Galih bertanya balik ke Fabian.

"Bawa, ada di mobil. Kenapa?"

"Ambil terus ke belakang panggung,"

"Okey, tunggu,"

Setelah percakapan singkat itu Fabian berlari ke arah parkiran dan membuka bagasi mobilnya. Ia mengambil gitarnya dan berlari ke arah lapangan olahraga. Ia melihat situasi di sana dan memahami bahwa ada salah satu peserta pementasan yang sepertinya kehilangan personilnya.

"Felisha bakal jadi pengganti vokalis kalian. Dan kalian bisa latihan sama Felisha selama tiga puluh menit. Panggung kalian kemungkinan bakal jadi penutup, jangan gugup karena Felisha enggak akan mengacau panggung kalian," jelas Al yang menatap ke personil band yang duduk di hadapannya.

Game Over: THE WOLFGANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang