"An**ing....Gua masih telanjang." Ucapku terkejut melihat tubuhku masih tak berpakaian dan hanya di tutupi selimut.
Lantas aku langsung mengambil pakaianku yang berserakan dan pergi ke kamar mandi untuk memakainya,
"Kenapa lu langsung pergi gitu aja Naa?" Bertanya-tanya di dalam hati ketika di kamar mandi itu.
setelah keluar dari sana aku bertemu dengan penjaga rumah Adna yang bernama Mbak Putri, sebelumnya kami sudah sering bertemu namun hanya saling bertukar sapa senyum saja,
"Halo mas Sakaa." Ucapnya yang saat itu sedang merapihkan ruang tamu.
"Aduh.. Mbak biar saya aja yang rapihin, maaf yaa." Ucapku bergegas membantu Mbak Putri.
"Gapapa mas, ini kan memang tugas saya." Ucapnya dengan senyum.
"Yahh tapi kan ini yang berantakin saya Mbak bukan Adna." Ucapku.
Mbak Putri tersenyum seraya bertanya,
"Mas Sakaa pacarnya Non Adna ya?"
Aku hanya tersenyum menanggapi pertanyaan itu,
"Terima kasih ya Mas Sakaa, Semenjak kalian berdua dekat kembali, Non Adna tuh banyak senyumnya dan selalu kelihatan bersemangat setiap hari." Ucapnya tersenyum ke arahku.
"Kenapa berterima kasih ke saya? Itu murni dari dirinya sendiri loh.." Ucapku menyangkalnya.
Mbak Putri menggelengkan kepalanya seraya tersenyum.
"Oh iya Mbak, makan kue ini yuk." Ucapku seraya menggengam kue pemberian Adna itu.
"Jangan Mas, Kue itu kan buat Mas Saka." Jawabnya.
"Gapapa, lagian juga saya gak terlalu suka manis Mbak, jadi gak akan habis juga." Ucapku.
Setelah itu Aku dan Mbak Putri memakan kue itu bersama-sama, kami berbincang hingga akhirnya aku pamit pergi dari rumah itu,
"Kok Dia gak ngirim pesan ya?" Ucapku bertanya-tanya dalam hati ketika sadar bahwa Adna sama sekali belum mengirimkanku pesan, dan karena hal itu bermaksud mengirimi pesan kepadanya lebih dulu.
"Terima kasih kue nya ya Naa, kok tega banget gak bangunin sebelum lu pergi?"
"Sekarang lu udah di mana?"
"Nanti kalau udah ada waktu kabarin ya!!"
Pesan itu bahkan tidak terbaca selama hari itu berjalan, Hari-hari pun berlalu, sudah 1 minggu dia pergi tanpa membalas pesanku, entah apa yang terjadi tapi aku berfikir bahwa mungkin dia sibuk atau sedang fokus dengan hal yang ia cari di sana, kala itu aku juga sudah berada di fase harus fokus karena beberapa bulan lagi akan ada ujian kelulusan sekolah, aku tidak tahu mengapa setelah sex yang memuaskan di hari-hari bersama Adna, aku merasa bahwa hal-hal yang sering kali datang menggangguku itu tidak datang lagi, bahkan saat itu aku merasa sangat tenang dan dapat fokus belajar untuk memaksimalkan ujian nanti.
"Dia kenapa ya? Apa di baik-baik aja?" Fikirku di dalam hati.
Di tengah kesibukanku belajar, terkadang kekhawatiranku terhadapat Adna datang ke dalam hati dan fikiranku, jujur saat itu aku benar-benar bingung apa alasan dia menghilang.
Singkat cerita, sudah berbulan-bulan sejak kepergian Adna, rasa sedih atas rindu padanya kadang kali datang ke dalam hatiku, namun sepertinya rasa cintaku padanya belum cukup dalam, sehingga aku lumayan mudah melalui itu semua, hal itu juga terbantu karena fokusku terhadap belajar untuk ujian yang sudah di depan mata, jujur hidupku sebenarnya sudah sangat membaik, tapi jauh di dalam hatiku masih sering merasakan hampa dan sepi, ada banyak hal yang mungkin sudah hilang atau hanya tertahan di dalam sana, namun saat itu aku tidak pernah tahu apa hal-hal itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/355566413-288-k156875.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Laki-Laki Lebih dari Perempuan (Dalam Hal Patah Hati)
Novela JuvenilKeberuntunganku dalam hal percintaan malah membawaku terjebak oleh sesuatu yang sering kali datang merusak dan menganggu ke dalam hati dan fikiran, dimana hal itu perlahan-lahan mulai membuatku hancur dan kehilangan seluruh hal berharga di dalam hid...