Dia yang Menjadikan Nyata

63 11 0
                                    

"Sakaaa, kamu nih yaahhh" Ucap Mamah merengut.

Aku hanya tertawa menanggapinya.

"Kebiasaan kamu mah." Ucap Mamah dari dalam mobil yang kacanya telah terbuka.

Lalu Mamah melihat Ratna yang berada di depan teras rumah kami, lalu dia memasukan mobil ke dalam lalu turun menghampiri Ratna,

"Lohh ini siapa yaa? kaya kenal." Ucap Mamah berjalan mendekati Ratna.

"Ini aku Ratna, Ingat gak?" jawab Ratna tersenyum.

"Ratna Teman SD-nya Sakaa?" Ucap Mamah.

"Iyaa Tante, masa lupa sih?!" Ucap Ratna tersenyum.

"Ohh maaf-maaf habisnya Tante pangling, semakin cantik aja kamu sekarang.... tapi ini kamu lagi ngapain nih?" Ucap Mamah setelah mengingat dan melihat hal yang sedang di lakukan Ratna.

"Ini nih Tan, motorku gak mau nyala." Jawab Ratna tertawa.

" Ya ampun itu tangan kamu hitam-hitam gitu, Sakaa kamu bantuin dong jangan diam aja." Ucap Mamah menatapku.

"Sakaa Mana ngerti Mah." Jawabku.

"Gapapa kok Tan, Ratna bisa betulinnya, paling nanti izin numpang cuci tangan aja." Ucap Ratna.

"Ihh...Keren loh kamu, cantik-cantik gak takut kotor, motornya Vespa lagi." Ucap Mamah memujinya.

"Ahh tante bisa ajaa, Tante juga cantik dari dulu." Ucap Ratna lalu kembali melihat ke arah mesin Vespa itu.

"Yakin nih ga perlu di panggilin montir?" Ucap Mamah.

"Aku bisa kok, terimakasih tawarannya tante." Jawab Ratna.

Lalu Mamah berbincang dengannya sebentar menanyakan kabar Mamah dari Ratna, saat itu aku baru ingat bahwa Mamahku dan Mamah Ratna itu dulu cukup akrab, karena saat kami kelas 6 SD, Aku yang tidak tahu alasan mengapa bisa satu kelompok dengan Ratna, berhasil memenangkan perlombaan debat antar kelas di angkatanku kala itu.

"Tante masuk dulu ya, Nanti setelah kamu selesai dengan Motormu, kamu masuk ke dalam untuk makan bareng ya." Ucap Mamah.

"Tapi..Tann.."

Belom selesai Ratna berbicara, Mamah langsung memotong.

"Ga ada Tapi-tapian, Kamu udah lama ga ketemu Tante Lohh." Ucap Mamah tersenyum lalu berjalan masuk kedalam.

Ratna menatapku, aku terdiam.

"Kaa gimana nih??" Ucapnya seakan bingung, tapi aku sedikit menyadari bahwa dia senang dengan tawaran itu.

Menanggapinya, aku hanya tersenyum seraya mengangkat ke dua pundaku.

"Itu lu beneran bisa betulin sendiri?" Ucapku.

Lalu dia memperlihatkan bagaimana menanganin masalah yang terjadi dari Vespanya itu, melihat itu Jujur aku setuju dengan semua pujian dari Mamah untuknya, karena memang saat itu dia adalah Perempuan paling cantik yang pernah ku kenal jika di bandingkan mereka yang hadir di dalam hidupku sebelumnya, di tambah dia memang sangat keren dengan seluruh hal yang dia tunjukan hari itu.

Lalu setelah makan dan berbincang, akhirnya Mamah mengizinkan dia untuk pulang, tiba-tiba aku merasa tertarik melihat ke akun Instgram miliknya , jika di lihat dari pengikutnya yang cukup banyak, membuat semua asumsiku kepadanya menjadi benar, setelah melihat-lihat semua postingannya, aku menerka dan cukup yakin bahwa kepribadian Ratna sepertinya berbanding terbalik denganku, aku yang saat itumemang suka dan penasaran akan sesuatu yang baru dari orang lain, tapi sebelumnya aku tidak pernah tertarik dengan kepribadian yang berlawanan denganku seperti si Ratna ini, namun entah apa alasan pastinya, kali ini aku berharap dia menghubungiku.

Laki-Laki Lebih dari Perempuan (Dalam Hal Patah Hati)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang