Awal Kehancuran

50 10 0
                                    

"Anj**ng" Ucapku seraya mencengkram keras kepala menggunakan kedua tanganku.

Hasrat, kondisi hati yang resah, keinginan untuk melakukan itu semua kembali datang lagi, semua hal yang merusak fikiranku itu benar-benar menguasaiku, aku berusaha melawan dengan menghubungin Nella,

"Nell, balas Nell"

"Please....bantu gua."

Pesan-pesan yang tidak kunjung terbaca itu ku alihkan ke beberapa panggilan yang tak juga ia angkat, aku melepas handphoneku dan menghadap ke langit-langit ruangan itu, pandangan yang melambat dan kabur atas efek mabuk membuatku benar-benar lepas kontrol, hingga muncul benih-benih fikiran yang mulai keluar dari batasnya,

Kala itu sekitar setengah 3 pagi, sadar tak sadar aku menghubungi semua orang yang pernah dekat dengan diriku, termasuk membuka blokiran akun Instagram milik Adna, hingga beberapa saat Adna membalas,

"Kenapa?" Ucapnya membalas pesanku.

"Gimana ya ngomongnya." Jawabku ragu.

"Kenapa?" Ucapnya lagi.

"Gua butuh bantuan.."

"Bantuan apa?"

"Gua habis minum."

"HAHAHAHAHA"

"Kok ketawa?"

"Gak....Gapapa, butuh apa?"

"Lu pasti tahu maksud gua Naa."

"HAHAHA"

"Please...bantu gua, gua minta maaf atas perlakuan gua sebelumnya."

"Apasih? Gua gak ngerti maksud lu apa. Haha."

"Serius..lu bisa kesini gak? Gua pesanin ojek online."

"Lu mikir gak sih?!! Lu tuh udah punya pacar yang baik itu loh....HAHAHA"

"Naa gua serius.."

"Seriusnya kaya pas kemarin marahin gua gak??"

"Gua mohon maaf Naa...Maaf banget sumpah.."

"Lu udah gila apa gimana?!!! HAHAHAHA"

"Please...untuk satu kali ini aja."

"Gak"

"Naa...tolong gua."

"Apasih orang gua gak mau."

"Naa please..."

Setelah pesan itu beberapa menit dia tak membalas sampai tiba-tiba dia mengirim beberapa foto, betapa terkejut dan sakitnya hatiku ketika melihat foto itu adalah foto diriku yang sedang tertidur tak berpakaian namun sedikit tertutup selimut di area kemaluan saja,

"Loh Naa...ini apaan??!!" Tanyaku dengan rasa panik yang begitu luar biasa.

"HAHAHA"

"Woy jawab!!"

"Loh kok kasar sih?? Mau gua kirim ini ke cewe lu??"

Tubuhku semakin bergetar karena rasa takut dan panik.

"Naa iya-iya maaf...please jangan lakuin hal yang gila."

"HAHAHA, lu fikir lu bisa dapat hal itu lagi setelah bersikap seperti itu kemarin?"

"Sumpah gua minta maaf, tolong hapus itu."

"Mana bisa gitu? Suka gua ngeliat tubuh lu di foto ini. Haha"

Gambar itu sepertinya di ambil sebelum dia pergi ke Jepang.

"Naa tolong hapus, gua mohon maaf...lu mau apa? Gua mau melakukan apapun tapi tolong hapus foto itu."

Laki-Laki Lebih dari Perempuan (Dalam Hal Patah Hati)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang