prolog

20.1K 641 8
                                    

"DARREN TUNGGU!"

Seorang wanita bersurai gelap mengejar seorang pria yang berjalan cepat menuju mobil mahal miliknya. Ia menghela nafas lega saat ia dapat meraih tangan besar milih Darren lalu menggenggamnya erat.

"Ak-ku hamil Darren.." ujar Karina lirih, ia menatap pria itu penuh harap.

Raut wajah datar Darren seketika berubah menjadi tegang.

Tak lama ia menghempaskan tangan kurus yang membelenggu pergelangan tangannya.

"Gugurkan!"

Karina sontak tertegun mendengar jawaban singkat dari Darren. Bisa-bisanya pria yang begitu ia cintai mengatakan hal keji itu pada dirinya.

Seolah tak peduli, Darren melanjutkan langkahnya dan langsung masuk kedalam mobilnya dan berlalu pergi.

Sadar akan kepergian Darren, wanita itu langsung masuk kedalam rumah dan mengambil kunci mobil miliknya, ia lalu langsung menyusul Darren yang sudah pergi meninggalkannya.

Karina mengikuti mobil hitam Darren dengan kecepatan tinggi walaupun kedua matanya kini sudah mengabur akibat air mata yang berlinang di pelupuk matanya.

"Tidak! Darren harus bertanggung jawab soal anak ini, anak ini tidak bersalah.."

Saat mobilnya sudah dekat dengan mobil Darren, ia lalu membanting stir nya untuk menyalip mobil Darren dan mengerem tiba-tiba. Sontak mobil yang dikendarai oleh Darren ikut berhenti.

Karina keluar dan langsung menghadang mobil Darren yang ada didepannya.

"Darren! Aku sudah memberikan segalanya untukmu, lalu kenapa kamu memperlakukan aku seperti ini? Aku hamil Darren! AKU HAMIL ANAKMU!"

Tangis Karina seketika pecah saat mengingat semua yang sudah ia korbankan demi Darren. Perasaan, harta bahkan kehormatannya pun sudah ia berikan sepenuhnya untuk Darren.

Tapi, Darren berlaku seolah dirinya tidak ada apa-apanya dimata pria itu.

Darren keluar dari mobilnya dengan wajahnya yang kini mengeras karena marah. Ia mendekati Karina yang masih terisak, "aku hamil anakmu Darren." Ucapnya lagi.

Pria itu mendecih, pandangannya lalu beralih pada perut Karina.

"Anakku? Atau anak suami mu itu hah!?" Tanyanya sembari tertawa mencemooh.

Karina menggeleng kuat sembari menggenggam kedua tangan Darren dan menatap dua manik itu penuh harap.

"Aku hanya melakukan itu denganmu Darren, aku bersumpah." Jawabnya dengan air mata yang terus mengalir dari kedua pelupuk matanya.

"Demi tuhan Darren, ini adalah anakmu! Dia adalah anak kita.."

"Ku mohon Darren, dia adalah anak kita. Kamu akan bertanggung-jawab bukan?" Karina tersenyum getir walaupun pria dihadapannya menatap dirinya tanpa ada reaksi apapun.

"Aku sudah memberikanmu semuanya Darren. Seluruh aset papa aku berikan padamu, bukankah waktu itu kamu bilang kalau kita akan menikah ketika kamu sudah mengelola perusahaan papa?"

"Kumohon tepati janjimu Darren." Wanita itu lalu bersimpuh dihadapan Darren, tubuhnya benar-benar lelah.

"Dasar wanita bodoh." Desis Derren, pria itu lalu berjongkok dihadapan Karina dan langsung mencengkram kedua pipi tirus itu kuat-kuat.

Serendipity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang