Dua puluh tujuh (pesta)

3.2K 195 6
                                    

Karina baru saja keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang berbalut bathrobe putih berjalan menuju walking closet untuk mencari baju yang akan ia kenakan siang ini.

Matanya terfokus pada dua buah paperbag dengan logo merek mahal yang begitu ia kenal. Karina mengernyit dan kemudian melihat isi dalamnya yang berisi sebuah dress satin berwarna hijau emerald serta sepasang high heels yang begitu cantik dimata Karina.

"You like it honey?" Karina terperanjat kaget hingga sepatu yang ia pegang jatuh kelantai dan hampir mengenai kakinya.

"Hey you scared me!" Pekik Karina dengan kedua tangan yang menutupi belahan dadanya yang sedikit terekspos.

Pria dengan balutan kaus berwarna putih itu hanya terkekeh dengan kaki yang berjalan mendekat menuju Karina.

Ia memeluk tubuh istrinya erat. Hakan lalu menyadarkan kepalanya pada bahu istrinya dan menghirup aroma yang begitu menyegarkan dari tubuh Karina.

"Smell so good, can i eat you now?"

Mendengar itu seketika membuat Karina sontak memukul lengan suaminya.

"Dasar mesum!"

Wanita dengan rambut yang masih setengah basah itu sedikit menjauh dari suaminya yang tak berhenti menatapnya.

"Kenapa menatapku seperti itu?"

Pria itu hanya menggeleng dengan senyum yang tak luntur dari bibir tipisnya.

"Hanya ingin.-"

"Apa aku harus punya alasan untuk menatap istriku yang cantik ini hm?" Jawabnya dengan tangan yang menyampirkan helaian rambut Karina kebelakang telinga sang istri.

Karina tertawa hingga menampilkan gigi rapi miliknya, "Kamu sudah jago menggombal sekarang. Siapa yang mengajarimu hubby? Kevin?" Ujar Karina sembari mengelus lengan kekar Hakan.

Pria itu tersenyum kemudian wajahnya mendekat dan melumat bibir merah muda milik Karina dengan lembut. Pagutan itu semakin lama semakin kasar hingga akhirnya terlepas karena Karina hampir kehabisan nafas dibuatnya.

"Kita akan menghadiri acara pernikahan anak kolegaku nanti malam, jadi pakailah dress ini."

Mata obsidian milik Hakan beralih menatap dress pilihannya yang berada di atas meja yang didalamnya terdapat puluhan arloji mahal milik Hakan.

"I hope you like that dress." Lanjutnya.

Sebuah kecupan mendarat di pipi kiri Hakan, "Aku menyukainya hubby.-"

"Apapun yang kamu berikan, aku pasti akan menyukainya." Ucap Karina yang membuat Hakan mendengarnya tersenyum tipis.

Pria itu lalu mengecap setiap inci tengkuk Karina hingga membuat sang empu melenguh pelan.

"Ah Hakan.. cukup! Kita baru saja melakukannya tadi." Ujar Karina yang mendorong tubuh suaminya agar sedikit menjauh darinya.

"What's wrong? Aku hanya ingin menikmati aromamu Karina." Jawab Hakan yang membuat wanita bersurai gelap itu gelagapan.

"Ba-baiklah, aku akan kedinginan jika terus memakai ini.-"

"Aku ingin mengganti baju, bisakah anda keluar sebentar tuan Robinson?" Kata Karina seolah menyuruh Hakan untuk pergi meninggalkan dirinya.

Karina terpekik saat Hakan malah menggendongnya dan membawanya keluar dari walking closet.

"Hei kamu akan membawa ku kemana?!" Tanya Karina panik.

"Aku ingin Hakan junior."

"Hah? Eh hei!!!"

••••

Serendipity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang