Tiga puluh tiga (surat)

1.4K 168 6
                                    

Karina terjaga dari tidurnya dan melihat Julia yang duduk di samping ranjangnya dengan senyuman yang terpatri diwajahnya.

"Apa Hakan belum kembali?" Tanya Karina dengan suara yang masih serak.

"Belum nyonya, sepertinya sebentar lagi tuan akan kemari." Jawab Julia mencoba menghibur istri tuannya yang terlihat sedikit kecewa.

Julia membantu Karina untuk duduk di ranjangnya. "Bagaimana keadaan nyonya?" Tanya Julia yang dibalas dengan anggukan kepala oleh wanita berambut legam itu.

"Sudah lebih baik." Balas Karina sambil tersenyum tipis.

"Nyonya, saya ingin memberikan ini kepada anda." Wanita paruh baya itu mengeluarkan sesuatu dari saku celananya dan memberikan benda itu pada Karina.

Wanita yang masih menggunakan alat bantu pernafasan itu lalu mengambil amplop itu dengan kening yang sedikit berkerut. "Siapa yang memberikan ini Julia?" Tanya Karina penasaran sambil membuka amplop itu

"Dari Freya nyonya." Gerakan tangan Karina seketika terhenti. "Dia menitipkan ini pada saya kemarin pagi sebelum kejadian itu, dia bilang untuk memberikan ini pada nyonya esok harinya." Jelas wanita paruh baya itu yang membuat kening Karina kembali mengernyit.

Karina menghela nafas panjang dan kemudian membuka amplop itu dan mengeluarkan sebuah kertas dengan tulisan Freya disana. Sedangkan Julia memilih untuk diam dan tetap duduk di posisinya.

Dari Freya
Untuk nyonya Karina

Nyonya ini saya Freya, bagaimana kabar nyonya? Saya harap nyonya baik-baik saja sekarang.

Maafkan saya nyonya, saya terpaksa melakukan ini. Jika saya tidak melakukan ini maka keluarga saya yang akan menanggung ini semua.

Saya sangat salah, saya mengakui kesalahan saya yang bekerja sama dengan orang jahat yang ingin mencelakakan nyonya.

Saya pikir mereka ingin mencelakakan nyonya karena nyonya adalah orang yang jahat. Ternyata saya salah, nyonya orang yang sangat baik.

Tapi saya tak bisa berbuat banyak. Bagaimanapun saya mengulur ini semua, dia akan terus memaksa saya melakukan ini dan mengancam untuk menyakiti keluarga saya.

Saya takut nyonya, tapi saya juga tidak ingin kehilangan anda.

Untuk itu saya memberikan sedikit dosis racun itu agar anda bisa pulih.

Maafkan saya karena sudah menyakiti anda nyonya, saya bersumpah tak ingin menyakiti nyonya seperti ini.

Sekali lagi maafkan saya nyonya.

Dan Terimakasih karena selalu memuji teh buatan saya.

Saya selalu berdoa kepada tuhan agar nyonya selalu dilindungi dan diberi kebahagiaan yang berlimpah.

Saya pamit.

Salam hangat, Freya.

Air mata tiba-tiba saja berlalu tanpa permisi.

Bekerja sama dengan orang yang ingin melukainya?

Siapa?

Darren?

Karina menyeka air matanya dengan kasar. Sedangkan Julia yang melihat itu memilih untuk berdiri dan mengusap punggung istri tuannya untuk menyalurkan ketenangan.

"Lalu dimana Freya sekarang? Apa dia baik-baik saja sekarang?" Julia hanya diam dan memilih untuk mengambil surat dan amplop yang berada diatas paha Karina dan meletakkan benda itu didalam laci nakas yang berada disebelah ranjang.

Serendipity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang