Sembilan (Do you love me?)

8.3K 384 12
                                    

Hello dear i'm back!!
Hope u guys enjoy this part 💕

••••

"Kenapa kamu tidak mengatakan hal ini padaku Hakan? Disaat aku ingin memperbaiki hubunganku denganmu, kenapa aku malah mengetahui ini dari orang lain?"

Karina menyandarkan kepalanya di dada bidang suaminya. Nafasnya menjadi sesak akibat dirinya yang tak berhenti menangis.

Tak ada perlawanan, hanya sebuah elusan pelan yang berhasil membuat Karina sedikit lebih tenang.

"Maafkan aku karena tidak memberitahumu soal ini Karina." Hakan kini buka suara, Karina hanya diam menunggu penjelasan suaminya.

"Aku tidak memberitahu hal ini karena jika kamu mengetahuinya, maka kamu akan semakin membenciku." Sambung Hakan yang terdengar putus asa ditelinga Karina.

Kepala pria itu kini bersandar di bahunya, Hakan terus mengeratkan pelukannya pada tubuh ringkih Karina.

Karina mengerti, bahwa dahulu dirinya membenci Hakan dengan amat sangat. Bahkan ketika ia satu tempat dengan pria itu, rasanya benar-benar menyesakkan.

"Aku kecewa padamu Hakan." Ujar Karina dengan tangan yang meremas lengan Hakan guna menyalurkan rasa sakit yang ia rasakan.

"Sangat.."

"Aku tahu Karina, aku tahu."

Hakan mengendurkan pelukannya, ia memegang kedua lengan istrinya agar menghadap kearahnya. Bisa ia lihat bahwa kedua mata Karina sudah memerah dan bengkak akibat terlalu lama menangis.

Ia mengusap air mata yang berbekas di pipi istrinya. "Maafkan aku Karina." Ujar Hakan dengan menatap sepasang netra almond milik Karina.

"The-theo.. kenapa kalian membunuhnya?" Tanya Karina.

Hakan terdiam sejenak.

"Dia meretas data penting milik Crimson Clan dan hampir memberikan data itu pada rival ku." Jawab Hakan tenang.

"Aku tidak bisa mentolerir itu Karina."

Kedua mata Karina membola, bisa ia lihat wajah Hakan begitu santai seolah tidak ada penyesalan disana. Ia tahu bahwa Theo adalah seorang hacker handal yang jasanya sering digunakan oleh orang-orang penting dan berkuasa, terutama mafia.

Ia sadar bahwa ini adalah konsekuensi Theo, bahkan dulu sahabatnya pernah mengatakan bahwa dirinya bisa mati kapan saja akibat pekerjaannya itu.

Karina juga paham, bahwa ia juga tak bisa marah pada Hakan. Theo juga melakukan kesalahan akibat tidak melihat siapa yang akan ia hadapi saat dirinya menerima tugas itu.

Wanita itu terus diam sembari menyelami sepasang netra obsidian milik suaminya. Ia mengerti kenapa Hakan tidak ingin menyampaikan hal ini padanya.

Jika kondisi Karina masih menjadi budak cinta Darren maka akan dipastikan Karina pergi dari kehidupan Hakan dengan kebencian yang mendarah daging.

Dapat wanita itu rasakan sentuhan lembut di pipinya.

"Apa kamu akan pergi dariku?"

Karina terdiam, kemudian kedua sudut bibirnya naik sembari menggelengkan kepalanya pelan.

"Bukankah aku sudah berjanji padamu?"

Wanita dengan surai gelap itu terkekeh saat Hakan tiba-tiba menarik tubuh Karina menuju dekapan hangat suaminya.

"Terimakasih Karina." Ujar Hakan seraya mencium puncak kepala istrinya berkali-kali.

Karina tertawa pelan, ia lalu mengusap punggung suaminya pelan. "Maafkan aku Hakan, pasti kamu sangat kewalahan menghadapi wanita jahat seperti ku."

Serendipity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang