Sembilan belas (jealous)

4.7K 239 3
                                    

"Kamu takut padaku?"

Pertanyaan Hakan yang tidak dibalas oleh Karina yang masih diam didepannya. Tatapan sepasang mata obsidian itu seolah akan menusuk dirinya kapan saja.

Wanita berambut gelap itu tiba-tiba mengecup bibir suaminya singkat.

"Untuk apa aku takut?" Tanya Karina balik.

Hakan hanya diam sambil terus menyelami kedua manik almond istrinya seolah mencari sesuatu disana.

Jari-jari lentik Karina membelai rahang tegas suaminya, "Aku yakin kamu tidak akan menyakitiku. Lalu untuk apa aku takut?" Lanjut Karina yang kini memperlihatkan senyumannya pada Hakan.

Seketika tubuhnya dibawa kedalam dekapan Hakan yang begitu hangat. "Thank you." Bisik Hakan tepat ditelinganya yang membuat wanita itu terkekeh geli.

"Kamu akan melindungi bukan?"

"Apapun akan kulakukan untukmu." Jawaban dari Hakan terdengar mutlak ditelinganya. Mendengar itu, sebelah sudut bibir Karina naik.

Ia bersumpah akan membuat pria ini benar-benar jatuh sejatuh-jatuhnya pada Karina hingga tidak ada kesempatan untuk Sabrina mengusik hubungan mereka. Karena ia tahu bahwa Sabrina adalah wanita yang berbahaya.

Cemburu? Tentu saja! Siapa yang tidak cemburu dan marah saat melihat seorang wanita dengan baju kekecilan datang untuk bertemu suaminya.

Mengingat itu saja berhasil membuat suasana hatinya menjadi buruk.

"Hubby.." Panggil Karina manja dengan kepala yang kini sudah bersandar di dada bidang suaminya.

"Ada apa?" Sahut Hakan yang kemudian mengecup puncak kepalanya singkat tak lupa dengan elusan dipunggung Karina.

"Jangan dekat-dekat dengan Sabrina ya, aku tidak suka." Ujar Karina sambil menggambar sesuatu di dada suaminya.

Pria itu terkekeh, "Kamu cemburu dengannya?" Tanya Hakan yang membuat Karina mendengus tak suka.

Wanita itu lalu melepas pelukan mereka. "Tentu saja! Suamiku ini tampan sekali, pasti banyak wanita yang menyukainya." Jawabnya sambil mencubit kedua pipi Hakan gemas sehingga membuat sang empu terkekeh.

"Aku berjanji."

"Aku pegang kata-katamu!"

Karina kembali memeluk tubuh tegap suaminya, ah tak ada hari tanpa pelukan hangat dari Hakan. Demi tuhan pelukannya benar-benar membuat Karina nyaman.

Ia hirup aroma Hakan yang begitu membuatnya candu dengan rakus.

Karina memang tahu bahwa Hakan sangat mencintai dirinya, tapi ia takut di kehidupannya sekarang semua hal bisa saja berubah.

Apalagi soal Sabrina, di kehidupan sebelumnya ia tidak begitu mengenal wanita itu. Yang ia tahu ialah bahwa Sabrina adalah seorang businesswoman yang lumayan terkenal. Tapi di kehidupan sekarang ia terkejut mengetahui bahwa wanita dengan citranya yang baik di internet ternyata adalah seorang penyuka suami orang.

Ia harus bersiap jika saja wanita itu melakukan hal gila dikemudian hari.

"Aku ingin ke ruangan gym, kamu mau ikut?" Tanya Hakan yang kini melihat istrinya yang masih berada di pelukannya.

"Aku menemanimu saja tapi tidak ikut olahraga ya." Jawabnya lalu dibalas anggukan oleh Hakan.

•••

Karina menatap suaminya yang sibuk dengan alat-alat gym dan jangan lupakan keringat yang sudah membanjiri tubuh atletis suaminya.

Serendipity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang