08. [N.A]

5.9K 204 5
                                    

Sebelum mulai membaca ada baiknya kalian vote terlebih dahulu!

Jangan lupa follow.

📚Happy Reading📚

Siang sudah berganti menjadi malam, matahari sudah tenggelam di ufuk barat dan bulan perlahan menampakan kehadirannya.

Malam minggu biasanya banyak digunakan sebagian orang untuk menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan bersama pacar, teman, ataupun keluarga.

Tempat-tempat seperti mall, restoran maupun tempat yang menarik untuk dikunjungi akan lebih padat jika malam minggu tiba.

Salah satunya, termasuk cafe tampat Nessa berkerja paruh waktu. Cafe tempat Nessa bekerja tersebut akan lebih ramai dari hari bisanya jika menjelang malam minggu,

Maka dari itu apabila malam minggu jam kerja Nessa akan bertambah dua jam. Jika biasanya cafe akan tutup pada jam sembilan malam, maka pada malam minggu cafe akan tutup pada jam sebelas malam.

Sehabis pulang dari sekolah, Nessa langsung menuju ke cafe. Walaupun merasa lelah sehabis pulang dari sekolah, tetapi Nessa harus tetap bekerja.

Nessa harus bisa mandiri dan tidak hanya bergantung kepada bu Nabila saja. Meski Nessa merasakan sakit di beberapa bagian tubuhnya, pastinya semua itu karena tindakan bullying yang selalu didapatkannya ketika di sekolah.

Nessa merasa sangat lelah, tetapi keadaan memaksanya untuk tetap bertahan dengan semua ini.

Nessa sangat ingin beristirahat dari semua ini walau hanya sebentar saja, tetapi dunia memaksanya untuk tetap melangkah dan terus melangkah di tengah badai yang terus menghantam jiwa dan raganya.

"Nessa! Jangan ngelamun terus. Nih, anterin minuman ini ke meja nomer sebelas dan jangan protes."

Nessa yang sedang sibuk mencuci piring dan gelas tersentak keget ketika mendengar suara Wulan salah satu pelayan di cafe Bintan yang mengagetkannya.

"Tapi gue lagi nyuci piring," Nessa menatap ke arah tumpukan piring dan gelas yang belum selesai ia cuci.

"Gue nggak mau tau dan gak peduli, pokoknya lo cepat anterin ke meja nomer sebelas. Gak usah pake banyak alesan segala, nanti kalo lo dimarahin sama pak bos, gue juga bakalan kena,"

Wulan menyerahkan nampan yang berada di tangannya kepada Nessa dan segara diambil Nessa setelah mencuci tangannya yang penuh dengan busa sabun.

Setelah nampan di tangannya berpindah ke tangan Nessa, Wulan melangkah ke sudut dapur cafe. Di sudut dapur cafe ada sebuah sofa single dan wulan mendudukan bokongnya di sana sambil asik memainkan handphone miliknya.

Di tempat kerjanya pun Nessa juga tidak pernah mendapat perlakuan yang baik dari teman kerjanya.

Nessa selalu diperlakukan semena-mena dan selalu diperintahkan ini dan itu, padahal dia juga sedang sibuk melakukan pekerjaannya, sedangkan yang memerintahkan akan duduk santai tanpa memikirkan pekerjaan.

Tapi sebaliknya, jika ada pak bos.

Wulan, cewek itu akan langsung mencari parhatian pak bos dengan menyibukan dirinya oleh pekerjaan di cafe dan menyalahkan Nessa dengan kesalahan yang tidak pernah Nessa lakukan

NESSA APRILLIA [New Version-End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang