33. [N.A]

4.1K 154 4
                                    

Sebelum mulai membaca ada baiknya kalian vote terlebih dahulu!

Jangan lupa follow.

📚Happy Reading📚

Setelah pulang dari sekolah, Nessa berniat ingin ke
rumah Theo. Nessa merasa khawatir ketika Theo tidak masuk sekolah, bahkan cowok itu juga tidak datang ke pesta.

Nessa takut terjadi sesuatu yang buruk pada Theo, bagaimanapun Theo adalah satu-satunya teman yang Nessa miliki.

Namun, sebelum ke rumah Theo. Nessa memustuskan untuk pergi ke optik kacamata, cewek itu ingin memperbaiki kacamata milik Theo yang pecah. Karena Nessa ingin ke rumah Theo, maka sekalian saja dia memperbaiki kacamata milik Theo dan mengembalikan kepada pemiliknya.

Setelah kacamata milik Theo selesai diperbaiki, Nessa kembali mengayuh sepeda miliknya untuk segera ke rumah Theo.

Sebenar cape juga mengayuh sepeda dari sekolah ke mansion, lalu dari mansion ke optik kacamata, dan sekarang Nessa akan ke rumah Theo, tapi tidak apa-apa, itung-itung olahraga, pikir Nessa.

Yah, walaupun sebenarnya Nessa juga ingin memesan ojek online biar tidak cape amat.

Namun, mengingat handphone miliknya yang hilang entah ke mana akhirnya Nessa memutuskan untuk  memakai sepeda kesayangannya saja.

Nessa resah, entah dimana keberadaan handphone pemberian dari Anna. Padahal Nessa sudah berjanji untuk menjaga benda pemberian dari mamanya, tetapi ia lalai dan handphone tersebut berakhir hilang.

Nessa yakin bahwa handphone miliknya waktu itu masih tersimpan dengan aman di dalam sling bag, tetapi kenapa tiba-tiba menghilang dan Nessa baru menyadari hal tersebut waktu di panti asuhan Kasih Bunda kemarin.

Huhf, sudahlah. Kalau handphone itu memang ditakdirkan menjadi milik Nessa, nanti juga bakalan kembali sendiri. Namun, yang menjadi masalah adalah Nessa merasa takut kalau nanti Anna tahu tentang hilangnya handphone tersebut.

Nessa takut Anna merasa kecewa dan menganggap dirinya tidak bisa menjaga barang pemberian dari mama angkatnya dengan baik.

Tak terasa Nessa sudah sampai di depan rumah Theo. Dari luar, rumah tersebut terlihat seperti tak berpenghuni.

Setahu Nessa, Theo mampunyai kedua orang tua yang lengkap , tapi sampai saat ini Nessa tidak penah melihat keberadaan orang tua Theo.

Entahlah, Nessa tidak ingin terlalu memikirkan hal tersebut. Yang paling penting dan utama, Nessa harus memastikan keberadaan Theo baik-baik saja.

Setelah memarkirkan sepeda miliknya, Nessa membawa langkahnya mendekati rumah Theo.

Tok tok tok!

"Permisi," tidak ada sahutan.

Merasa tidak ada sahutan, Nessa kembali mengetuk pintu.

"Theo!"

"Permisi!"

"Theo! Ini Nessa. Theo ada di dalam?"

NESSA APRILLIA [New Version-End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang