49. [N.A]

3.8K 175 38
                                    

Sebelum mulai membaca ada baiknya kalian vote terlebih dahulu!

Jangan lupa follow.

📚Happy Reading📚

Suara teriakan heboh para anak-anak yang sedang bermain di taman bagaikan sebuah melodi dengan nada tinggi, tetapi terasa ramah saat memasuki indra pendengaran.

Mereka para anak-anak berlarian ke sana ke mari tanpa rasa lelah, seakan tidak memiliki beban hidup.  Keindahan di sore hari yang di dukung oleh hijau dan asrinya kondisi taman menambah suasana taman menjadi lebih hidup.

Namun, semua itu berbanding balik dengan suasana hati milik seorang cowok yang duduk di kursi taman. Cowok dengan hoddie  berwarna navy perpaduan dengan celana pendek hitam itu menatap kosong ke arah sekumpulan anak kecil yang tengah berlarian dengan riang.

"Yah, bolanya nyangkut di atas pohon."

"Gimana dong?"

"Kamu aja yang naik buat ambil bolanya."

"Gak mau, aku takut jatuh apalagi pohonnya tinggi banget, nanti dimarahin sama mama."

"Sama dong, tapi kan kita belum selesai main bolanya."

Kevanno yang sejak tadi diam-diam menguping pembicaraan para anak kecil yang rata-rata diisi oleh anak SD tersebut segera bangkit dari duduknya.

Kevanno mambawa langkah kakinya menghampiri sekumpulan bocil yang berdiri di bawah pohon dengan wajah yang menengadah ke atas.

"Ehem, kalo Gue boleh tau kalian kenapa? Kok mukanya pada lesu semua," tanya Kevanno seolah-oleh tidak mengetahui perkara yang sebenarnya.

Sekumpulan bocil SD tersebut mengalihkan perhatian mereka pada Kevanno. Salah seorang anak kecil yang ada di situ menatap Kevanno dengan raut berbinar, seakan-akan melihat malaikat penolong untuk mereka.

"Bang, kami boleh minta tolong ambilin bola yang nyangkut di atas pohon itu gak?" Tanyanya seraya menunjuk ke arah bola yang tersangkut lumayam tinggi di atas pohon.

Kevanno tampak berfikir keras, sedangkan para bocil SD manatap Kevanno dengan raut penuh harap.

"Kalo Gue berhasil ngambil bolanya, gue dapat imbalan apa dari kalian?" Tanya Kevanno iseng.

"Aku gak punya uang banyak bang, terus uang jajan sekolah udah habis buat beli pangsit di sana tadi."

"Sama, uang aku juga udah habis buat beli es krim."

"Uang aku masih ada, tapi cuma sisa goceng doang."

"Uang aku masih banyak kok, tapi kan uangnya mau aku pake buat beli kuota."

Kevanno tersenyum tipis, sungguh para bocil SD tersebut membuat ia kembali mengingat masa-masa kecil dulu. Kevanno sangat merindukan masa tersebut, di mana ia belum mempunyai beban hidup yang kian terasa berat.

"Kalian gak perlu panik gitu, gue cuma bercanda doang kok soal imbalan tadi," Kevanno mendongakan kepalanya manatap ke arah bola di atas pohon. "Tinggi banget," gumamnua pelan.

Lalu perhatian Kevanno kembali beralih ke arah para bocil yang menatapnya dengan mata yang menampakan puppy eyes mereka, cowok itu menghela nafas pasrah.

NESSA APRILLIA [New Version-End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang