Sebelum mulai membaca ada baiknya kalian vote terlebih dahulu!
Jangan lupa follow.
📚Happy Reading📚
Kevanno menghentikan motor sportnya di depan sebuah sekolah dasar, netra cowok itu memperhatikan setiap anak kecil yang berjalan keluar dari gerbang sekolah.
Setelah menemukan apa yang dicarinya, Kevanno segera melambaikan tangannya ke arah anak kecil yang juga menatap dirinya dan anak kecil tersebut segera menghampiri Kevanno.
"Abang kok jemput Apin pake motor? biasanya pake mobil?" Marvin langsung memberikan pertanyaan itu kepada Kevanno setelah sampai tepat di depan abangnya.
Biasanya Kevanno menjemput Marvin menggunakan mobil dan bukan mengunakan motor, apalagi motor itu adalah sebuah motor sport.
"Abang mau ngajak Apin ke suatu tempat," jawab Kevanno dengan tangan yang mengangkat tubuh adiknya ke atas motor.
Sebelum itu Kevanno sudah berlebih dahulu memasangkan sebuah helm ke kepala Marvin, helm khusus anak kecil dengan gambar kartun Tayo the little bus.
"Ke mana bang?"
Dengan raut bingungnya Marvin menatap abangnya yang sekarang tingginya hampir setara dengan dirinya, tentunya karena Marvin sekarang duduk di atas motor.
"Nanti Apin juga bakalan tau," tanpa manghiraukan Marvin yang mencebikan bibirnya kesal, Kevanno segera menaiki motornya. "Peluk Abang, nanti jatuh,"
Marvin merasa déjà vu dengan perkataan Kevanno, namun ia segera melakukan perintah abangnya.
Motor sport Kevanno melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan yang agak padat, selama perjalanan tidak ada yang membuka suara.
Kevanno fokus mengendarai motornya, sedangkan untuk Marvin, bocah itu menatap jalan yang dilaluinya dengan mata penuh binarnya.
"Abang, lain kali jemput Avin pake motor aja. Solanya Avin suka!" Dan ucapan antusias dari Marvin hanya dibalas Kevanno dengan deheman beserta lirikan di kaca spion.
Setelah beberapa menit akhirnya Kevanno menghentikan motor sportnya, di sebuah rumah sakit.
"Kok kita ke rumah sakit?"
Pertanyaan dari Marvin keluar setelah Kevanno menurunkan adiknya itu dari atas motor sport.
Kevanno mengacak rambut Marvin karena merasa gemas, banyak tanya sekali adiknya ini. Untung sayang, kalau tidak sudah Kevanno tukarkan adiknya ini dengan seekor ayam, lumayan kan ayam bisa di makan?
"Kita bakalan jenguk seseorang," Setelah berkata seperti itu, Kevanno segera menggandeng tangan Marvin dan membawanya memasuki rumah sakit.
Setelah bertanya kepada resepsionis, Kevanno membawa Marvin ke sebuah ruangan yang ada di lantai empat rumah sakit.
Dari kejauhan netra Kevanno menagkap seorang wanita paruh baya yang duduk di sebuah kursi di depan ruangan intensive care unit, ruangan yang juga menjadi tujuan Kevanno.
KAMU SEDANG MEMBACA
NESSA APRILLIA [New Version-End]
Fiksi Remaja[17+] Semua orang ingin kebebasan, dihargai selayaknya manusia dan diperlakukan dengan baik tanpa adanya unsur kekerasan. Namun, bagaimana jika hal tersebut tidak berlaku bagi sosok cewek yang selama ini tinggal di panti asuhan dan tumbuh tanpa fig...