[51]

475 60 30
                                    

_____>>>

Sasuke bawa langkahnya masuk ke dalam rumah setelah masukin motornya ke garasi. Dia lewat pintu samping dan langsung terhubung ke ruang dapur. Disana dia bisa lihat Mamanya lagi berkutat bikin makan malam tapi sambil angkat telpon juga. Sasuke gak tau Mamanya lagi telponan sama siapa? tapi ketepatan Mamanya juga lihat dia baru masuk, Sasuke langsung nyamperin dan salim.

"Alhamdulillah kalau gitu, Papa pulang malam ini kan? Seenggaknya Mama juga lega kalau masalahnya udah beres."

Sasuke sejenak perhatiin Mamanya yang ternyata ngobrol sama Papanya di telpon, dan pembicaraannya kok agak bikin Sasuke penasaran ada apa?

Gak lama Mikoto udah tutup sambungan telpon sama sang suami, atensinya tersita ke Sasuke yang masih berdiri dihadapannya.

"Kak, ada yang mau Mama obrolin sama kamu."

"Tentang masalah kemarin ya, Ma? Ma, sebelumnya Kakak mau minta maaf karena mungkin ucapan Kakak ke Papa sama Mama agak lancang waktu itu, Kakak cuma kebawa emosi sedikit dan nggak bisa berpikir jernih."

Sejak pembahasan cukup serius kemarin, Sasuke gak ada pembicaraan lebih antara ke Papa dan Mamanya. Papanya juga sibuk banget jadi gak punya banyak waktu ada dirumah begitupun Sasuke yang sibuk kuliah sama organisasi. Dia jarang dirumah dalam waktu lama. Terhitung dari hari ini, pembahasan kemarin baru berjalan tiga hari memang.

"Iya, Mama bisa memaklumi kok. Sebenarnya Mama juga mau minta maaf kenapa Mama sampai bersikap kayak gitu, kamu mungkin berpikir agak berlebihan juga kalo Papa sama Mama nanggepin gitu. Iya, mungkin Mama awalnya karena kaget jadi sulit juga bisa mengontrol ucapan. Mama cuma nggak menduga aja Kak apalagi Mama tau kedekatan kalian itu Mama simpulkan ya sekedar sepupu, untuk hubungan sebagai pacar— Mama benar-benar nggak kepikiran. Maaf ya kalo kamu mungkin jadi salah paham sama sikap Mama yang sedikit berlebihan, Mama juga punya alasan yang sama kayak Papa. Ada kekhawatiran yang saling kami khawatirkan satu sama lain."

Sasuke diam sekedar natap Mamanya soalnya masih ada yang coba diungkapin.

"Mama mau obrolin masalah ini sama kamu, tapi lebih baik nanti juga sama Papa aja diobrolinnya. Papa malam ini pulang kok."

"Oh ya Kak, sebenernya ada masalah juga yang sempat terjadi sama Papa. Itu yang jadi alasan kenapa Papa juga agak emosi waktu itu ke kamu dan pelampiasannya ke kamu. Mama juga sempat kebawa emosi saat itu." lanjut Mikoto.

"Ini ada hubungannya sama pembicaraan Mama sama Papa tadi di telpon? Emang Papa sempat ada masalah apa? Serius nggak Ma?" jujur aja Sasuke agak khawatir sekarang jadinya. Ini dia tadi udah agak curiga kalo semisal ada masalah, apalagi sedikitnya Sasuke denger yang Mamanya bilang lewat sambungan telpon sama Papanya. Ya gak begitu jelas dan ketika obrolan itu udah diakhiri, tapi feelingnya ada benernya juga.

"Di Kantor ada kesalahpahaman yang malah ngelibatin Papa padahal sebenarnya itu cuma kesalahpahaman aja. Papa bilang ada masalah soal kinerja di Kantor dan tuduhan kurang baik dituduhkan ke Papa, Papa juga harus sempat berurusan sama atasan dan itu mempengaruhi pikiran Papa akhir-akhir ini. Papa lagi pusing mikirin dituduh macam-macam dan jelas itu nggak dilandasi kebenaran. Makanya Papa coba lurusin masalah di Kantor tapi kebetulan waktu itu kejadiannya bertepatan kami tau soal kamu, posisinya pas Papa terima tuduhan kesalahpahaman itu. Itu jadi pemicu Papa kamu jadi tanpa sadar lampiasin emosinya. Mama yang denger cerita Papa soal urusan Kantor juga kaget dan kepikiran, kebawa emosi juga jadinya ke kamu. Kita berdua sama-sama gak bisa berpikir jernih."

"Tapi alhamdulillah kalo Papa barusan bilang permasalahannya bisa terselesaikan dengan baik, cepat juga kan jadi nggak tambah panjang dan runyam. Mama udah khawatir kalo terjadi sesuatu sama Papa, Papa itu nggak mungkin ngelakuin hal yang bisa ngerugiin perusahaan atau diri sendiri. Selama ini kinerja kerja Papa juga baik aja kan? Mama sempat kesel ternyata malah rekan kerja Papa yang ngelakuin kesalahan itu dan lepas tangan setelah kejadian."

Sepupuzone || Sasusaku✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang