𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟑𝟕/𝟐

510 48 9
                                    

☘ 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑟
𝑝𝑒𝑟𝑘𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 𝐻𝑒𝑙𝑖𝑜𝑠?
𝑠𝑒𝑚𝑎𝑘𝑖𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑐𝑎ℎ𝑎𝑦𝑎
𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑠𝑒𝑚𝑎𝑘𝑖𝑛 𝑔𝑒𝑙𝑎𝑝 𝑏𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎

~~~
𝐋ᴜsᴛ, 𝐎ʙsᴇssɪᴏɴ, 𝐕ɪᴄᴛɪᴍ, 𝐄ɢᴏ, 𝐑ᴇᴠᴇɴɢᴇ

[ S2 ]
♡♡♡


"Tuan Lee Taeyong ingin bertemu dengan anda, Tuan."

"Ada apa dia kemari? Tidak ada janji."

"I-itu.. saya kurang tau. Beliau tidak mengatakan apapun."

Mendesah lelah, Jaehyun menatap langit-langit. "Ya sudah, suruh dia masuk."

"Baik."
Panggilan dari sekretarisnya diakhiri begitu kata terakhir terucap. Jaehyun masih menyamankan posisi meski seorang yang menunggunya mulai memasuki ruangan.

"Aku tidak punya banyak waktu, jadi selesaikan urusan yang ingin kau lakukan. Masih banyak hal lain yang menungguku."


Baru juga mendekat sudah mendapatkan peringatan.

"Apa kita tidak bisa berbincang seperti seorang teman lagi?"

Jaehyun menegakkan tubuhnya yang bersandar pada kursi kebesaran. Pakaiannya sudah berantakan dengan dasi yang entah kemana - juga beberapa kancing yang terlepas, membuat mata Taeyong berkeliaran nakal.

Mengusap wajah agak kasar, Jaehyun memandang lurus kearah pria manis didepannya. "Aku sungguh sangat sibuk." Dia tidak ingin membuang waktu hanya untuk hal sepele. Banyak sekali serangga yang harus cepat-cepat dibasmi.

Taeyong melihat lagi, penampilan Jaehyun dengan mata lelahnya yang dibingkai suram lingkaran hitam. Dia mengangguk. "Aku akan membantumu."

Jaehyun sama sekali tak berminat. "Tidak ada imbalan. Sayang sekali kau tak kan mendapatkan apapun."

Lagi-lagi pria manis itu mengangguk. Dia tersenyum. "Aku hanya berharap kau takkan melupakanku. Sahabatmu."

"Sebelum semuanya benar-benar berakhir, aku tidak bisa."

"Aku akan memberikan informasi apapun yang kau inginkan."

"Dengan mengkhianati keluargamu?"

" .... "

Frustasi pria itu terlihat.
"Kenapa tak kau hilangkan saja perasaanmu padaku. Itu akan jauh lebih baik untukmu. Kau .... pasti banyak yang menyukaimu, jangan habiskan waktumu untukku." Jaehyun memandangnya tanpa arti.

"Itu juga yang kuinginkan. Hanya saja, sampai saat ini -"


"Ku pikir kau belum makan siang. Jadi aku membawa makanan kemari, berhubung suamiku ini saaaaangat sibuk, dia bisa mati kelaparan tanpa seorangpun yang tau~" tanpa aba-aba, tanpa suara kaki mendekat. Jaemin memotong pembicaraan mereka.

Kedua pria yang sebelumnya saling mengobrol santai itu mendadak kaku. Suasana berubah menjadi canggung. Begitupun Wonwoo yang mengekori Jaemin tampak was-was. Bodohnya dia tadi harus keluar dan meninggalkan tuan besarnya berduaan dengan seseorang dari keluarga Lee. Meski Nyonya besar adalah orang yang baik hati tapi bukan berarti dia tidak bisa marah, kan?

[ S2 ] 𝐋ᴜsᴛ, 𝐎ʙsᴇssɪᴏɴ, 𝐕ɪᴄᴛɪᴍ, 𝐄ɢᴏ, 𝐑ᴇᴠᴇɴɢᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang