☙ 𝑑𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑠𝑡𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑔𝑖
𝑛𝑎𝑚𝑢𝑛 𝑎𝑡𝑖𝑘𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑙𝑢𝑘𝑚𝑢
𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝𝑢ℎ 𝑎𝑝𝑎𝑝𝑢𝑛 𝑎𝑘𝑢
𝑎𝑠𝑎𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑢 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑘𝑢
𝑎𝑘𝑢 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑟𝑢𝑛𝑔𝑖 𝑎𝑝𝑎𝑝𝑢𝑛 𝑗𝑢𝑎
☂
~~~
𝐋ᴜsᴛ, 𝐎ʙsᴇssɪᴏɴ, 𝐕ɪᴄᴛɪᴍ, 𝐄ɢᴏ, 𝐑ᴇᴠᴇɴɢᴇ
[ S2 ]
♡♡♡
“Apa rasanya menyakitkan?”
“Ah, tidak. Lupakan. Mana mungkin tidak sakit.” Si paman merasa bodoh dengan pertanyaannya sendiri.
Jisung tertawa. Entah apa yang membuatnya terasa tergelitik ingin tertawa. Padahal yang diucapkan oleh si paman tidak ada lucunya sama sekali.
Sedang pria itu hanya memandanginya dalam diam sesekali tersenyum dibalik masker yang senantiasa dikenakan. Si paman yang akan mendatanginya jika ada sela keluarga Jung tidak ada yang mengawasi.
“Rasanya sangat sakit.”
Pria itu memberikan atensinya begitu Jisung berkata-kata memulai cerita.
“Hingga terkadang,
saking sakitnya..
aku berharap, aku mati saja saat itu juga.”
Manik mata yang mengerjap jernih seperti memberitahunya, betapa tersiksanya ia selama ini.
Deg.
Bunyi dalam dadanya terasa menghantam rasa empatinya yang jarang terpakai.
Hanya karena kata-kata yang tak seharusnya diucapkan bocah seusia Jisung. Kata-kata itu meluncur ringan seolah bukan apa-apa dan tidak berarti.
Sudah berapa lama kiranya bocah ini menahannya hingga terpikir kata itu tanpa memikirkan hal lain. Lebih memilih mati dibandingkan hidup nyaman bergelimang harta ditengah-tengah keluarga Jung. Dia yakin bahkan sampai mati bocah itu tidak akan kesusahan dalam hal materi juga kasih sayang.
Nyatanya. Uang-uang itu tidak bisa membuatnya tergoda.
“Tapi.. jika aku terlihat kesakitan, orang yang paling menderita adalah papa ona. Papa akan melukai dirinya sendiri, kadang papa akan menjambak rambutnya, menampar wajah bahkan membenturkan kepalanya ke dinding.” Itu adalah hal paling mengerikan yang Jisung pernah lihat.
“Apa? Kenapa?”
“Kata daddy, papa ona merasa bersalah.”
“Setelah itu semua, papa akan mengurung diri. Dan daddy takut papa ona bunuh diri.”
“Apa Jae- maksudku papamu, kau pernah melihat papamu berusaha untuk bunuh diri?”
Jisung mengangguk polos.
“Dulu aku pernah melihat papa ona menyayat tangannya.” Jisung berceloteh sambil memperlihatkan tangannya yang tertancap infus seolah memperagakan dia adalah Jaemin.
Tepat ketika Jisung berumur empat tahun, bocah itu melihat dengan mata kepalanya sendiri. Jaemin yang tergeletak bersimbah darah. Ketika penyakit Jisung kambuh akibat bocah itu diam-diam keluar untuk bermain.
Seluruh kediaman Jung heboh. Jisung yang saat itu pasca menjalani perawatan terkejut dan menangis keras dalam gendongan Sooyoung. Jaehyun? Jangan ditanya lagi betapa paniknya pria itu, serasa nyawanya ikut melayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ S2 ] 𝐋ᴜsᴛ, 𝐎ʙsᴇssɪᴏɴ, 𝐕ɪᴄᴛɪᴍ, 𝐄ɢᴏ, 𝐑ᴇᴠᴇɴɢᴇ
Ação[2jae ft. Nomin] || 𝐁𝐋 𝑆𝑒𝑞𝑢𝑒𝑙 𝑜𝑓 𝐿𝑂𝑉𝐸𝑅 -beberapa part dalam book berhubungan dgn "𝕰𝖒𝖊𝖗𝖆𝖑𝖉 𝕮𝖆𝖘𝖙𝖑𝖊" pict by pinterest start : 23/06/23 end : 𝟎𝟐/𝟎𝟏/𝟐𝟒 © 𝑪𝒊𝒆𝒍𝑳 ⚠️Penokohan hanya meminjam ya, jangan dibawa ke r...
![[ S2 ] 𝐋ᴜsᴛ, 𝐎ʙsᴇssɪᴏɴ, 𝐕ɪᴄᴛɪᴍ, 𝐄ɢᴏ, 𝐑ᴇᴠᴇɴɢᴇ](https://img.wattpad.com/cover/344869723-64-k739552.jpg)