𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟒𝟔/𝟐

383 38 4
                                    

☘ 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑢 ℎ𝑎𝑛𝑐𝑢𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑎𝑝𝑎𝑝𝑢𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑙𝑎𝑛𝑔𝑖
𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑘𝑖𝑡𝑝𝑢𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑎𝑡𝑖
𝑠𝑒𝑙𝑎𝑖𝑛 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑏𝑒𝑙𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢
𝑎𝑘𝑢 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑟𝑖𝑚𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑗𝑒𝑏𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑚𝑎𝑠𝑎 𝑙𝑎𝑙𝑢
~~~

𝐋ᴜsᴛ, 𝐎ʙsᴇssɪᴏɴ, 𝐕ɪᴄᴛɪᴍ, 𝐄ɢᴏ, 𝐑ᴇᴠᴇɴɢᴇ

[ S2 ]
♡♡♡

“Sekali lagi!!”

Ctakk.. DDOOORRRR
“LAGI....!!”

Cklakk klak.. DDOOORRR

“Fokus...” Johnny melihat hasil tembakan terakhir dari Jisung. “Tembak!!”

Suara peluru ditembak mengudara, memecah kesunyian malam yang terasa dingin karna musim sudah berganti.

“Lagiiii...!!”

“John... Jangan terlalu keras padanya.”

Mingyu memperingatkan Johnny disela suara pistol menggaung. Jisung dilatih para Knight melebihi latihan sebelumnya.

“Tidak ada pilihan.”

“Tapi bukan begini. Dia..” Mingyu melirik Jisung sekilas sebelum kembali berucap. Bocah itu tak menurunkan sedikitpun lengannya yang hampir mati rasa karna kelelahan.

“Kita semua tau batasannya. Dia bukan anak normal lainnya. Dia sakit, John. Bahkan ini belum dua hari kepulangannya dari rumah sakit.”

“Aku tau itu, Kim!! Kita.. kau dan aku, juga yang lain tidak ingin memaksakan padanya.” Johnny menunjuk Jisung dengan sedikit emosi. “Aku juga menyayanginya asal kau tau.”

“Kalau tidak ingat Lee Jeno sudah melebarkan sayapnya!! Kita tidak bisa mengabaikan hal ini, sebelum pengaruhnya meluas kita harus mencegahnya! Dia sudah membawa Jaemin. Itu artinya Nakamoto juga kehilangan sepertiga kendali. Aku bisa apa?! Aku hanya bawahan!!” Johnny menekan dadanya yang bergemuruh hebat. Perasaannya bercampur aduk. Antara kasih sebagai keluarga atau bawahan setia.

Pada akhirnya para Knight tau, jika Jisung adalah anak dari Seo Changbin. Itu berarti dia juga termasuk kerabat Johnny. Mereka bertolak belakang, mengambil jalan masing-masing dengan kubu berbeda. Namun, darah lebih kental dari pada air. Begitupun tanpa ada Lee, seharusnya mereka merupakan keluarga yang saling memeluk dengan hangat.

“Dia ...mati. Saudaraku mati, Kim.” Johnny yang jarang mengeluarkan air mata juga bisa menangis untuk ikatan keluarga. Dia menghapusnya dengan kasar, tidak ingin ada yang tau.

Memperhatikan lagi Jisung yang mengisi peluru. “Istirahat, nak. Hari sudah malam.” Pria itupun pergi dengan kepala menunduk.

Mingyu memberikan senyum simpul pada Jisung. “Kau kelelahan. Akan ku suruh maid memijatmu nanti.”

“Paman?”

“Hm?”

“Apa papa ona akan pulang?”

“Tentu. Dia akan pulang.” Senyumannya kembali terbit. “Istirahatlah. Jaga dirimu.” Mingyu mengusap rambutnya pelan. Begitu Jisung tak terlihat, rautnya berubah datar.

“Apa ada perkembangan dari Shun?” tanyanya pada bawahan Jung.

“Masih belum ada, Tuan.” pria yang ditanyai menjawab sambil membungkuk bersalah.

[ S2 ] 𝐋ᴜsᴛ, 𝐎ʙsᴇssɪᴏɴ, 𝐕ɪᴄᴛɪᴍ, 𝐄ɢᴏ, 𝐑ᴇᴠᴇɴɢᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang