[ S2 ] 𝐋ᴜsᴛ, 𝐎ʙsᴇssɪᴏɴ, 𝐕ɪᴄᴛɪᴍ, 𝐄ɢᴏ, 𝐑ᴇᴠᴇɴɢᴇ

𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟒𝟒/𝟐 •

☘ 𝑎𝑘𝑢 𝑚𝑒𝑚𝑢𝑗𝑎𝑚𝑢
𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖 𝐻𝑎𝑑𝑒𝑠 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑚𝑏𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑝ℎ𝑜𝑛𝑒
𝑦𝑎𝑖𝑡𝑢 𝑃𝑙𝑢𝑡𝑜 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝐶𝑜𝑟𝑎
𝑡𝑎𝑛𝑝𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖ℎ 𝑠𝑖𝑎𝑝𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑖𝑛𝑡𝑎𝑖
𝑑𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑎𝑝𝑎
–𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑐𝑖𝑛𝑡𝑎𝑖

~~~
⚠
𝐋ᴜsᴛ, 𝐎ʙsᴇssɪᴏɴ, 𝐕ɪᴄᴛɪᴍ, 𝐄ɢᴏ, 𝐑ᴇᴠᴇɴɢᴇ

[ S2 ]
♡♡♡

Mereka duduk dideretan nomor tiga dari depan. Pianis berjalan ketengah-tengah hall yang sudah berisi piano hitam dengan salah satu nama merk terkenal. Pianis itu memberikan salam hormat dengan membungkuk pada para hadirin sebelum memulai pertunjukan. Dia duduk, menarik nafas sebentar dibubuhkan. Memulai mengangkat tangan yang dipastikan berada pas diatas tuts-tuts piano.

Musik mengalun lembut dengan pergerakan konsisten menggerakkan setiap sanubari pendengar. Bukan Marriage de Amore, lagu yang sering dimainkan Jaehyun. Tapi lagu itu mampu memberikan kilasan-kilasan memorinya tentang pria itu. Prianya.

Song from a secret garden.

Memori kebersamaannya dengan Jaehyun. Senyumnya, tawanya, saat dia merajuk, saat dia makan, saat dia bernyanyi - menyanyikan lagu pengantar tidur untuknya, saat mereka bercinta, saat pria itu menciumnya, mencumbunya, ketika tertawa keras seperti ahjussi, lesung pipinya terbentuk ketika tersenyum adalah favoritnya. Bukan, semua hal yang bahkan sepele sekalipun adalah hal terindah yang mungkin takkan bisa dilupakannya.

Jaehyun-ah

Jaehyun ...cintaku

Jeno mengusap pipinya yang basah. Bahkan dia tidak tau sejak kapan air mata sudah menyeruak hadir seolah memberi peringatan akan hatinya yang rapuh hanya dengan lagu. Tapi air matanya tetap tidak berhenti malah semakin deras.

Jeno panik, Jaemin menolehkan kepalanya patah-patah pada pria itu dan menggenggam tangan Jeno yang juga menggenggam sapu tangan menggantung diudara.

Jeno tidak berkata apapun, itu membuat Jaemin seperti salah tingkah. Terutama ketika mereka berpandangan.

Plokplokplok

Suara riuh tepuk tangan menggema mengisi seluruh ruangan. Pertunjukan berakhir. Pianis membungkuk hormat sama seperti di awal.

Didalam mobil mereka masih sama-sama berdiam diri. Membuat suasana canggung terasa bahkan sesampainya di penthouse.

Ya, tidak salah. Jaemin tinggal bersama dengan Jeno. Baru tadi siang, pria itu menyeret Jaemin dari kediaman Jaehyun. Biarlah hal lain bisa ditangani para Knight. Dia akan mengikuti arus sebelum mencari cela.

Jaemin hanya pasrah karna untuk melindungi orang-orangnya. Orang-orang Jaehyun. Juga agar Jeno tidak menyentuh Jisung yang saat ini berada di rumah sakit.

"Maaf." Jeno yang akan memasuki kamarnya bersama Jaemin berhenti. Dia berbalik, kini mereka saling berpandangan. Tanpa satupun yang berbicara.

Ditatap dengan tatapan tajam yang seperti menusuk, Jaemin tidak tau harus berbuat apa. Apa lagi Jeno yang tidak berkata apapun membuatnya takut. Takut jika pria itu marah. Atau? Bisa jadi hatinya kebas. Dia tidak mau kalau-kalau hal yang diperbuatnya berdampak pada keluarga Jung atau orang dikenalnya. Jeno tidak akan sejahat itu, kan?