𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟒𝟏/𝟐

411 44 5
                                    

☘ 𝑇𝑖𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑎𝑡𝑎 𝑖𝑠𝑡𝑖𝑚𝑒𝑤𝑎
𝑠𝑒𝑙𝑎𝑖𝑛 𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ𝑚𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑔𝑒𝑡𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑡𝑖𝑘𝑢_
𝐾𝑒𝑚𝑎𝑛𝑎𝑝𝑢𝑛 𝑑𝑎𝑢𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑔𝑢𝑔𝑢𝑟𝑎𝑛
𝑑𝑖𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑗𝑎𝑢ℎ 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑜ℎ𝑜𝑛𝑛𝑦𝑎
~~~
𝐋ᴜsᴛ, 𝐎ʙsᴇssɪᴏɴ, 𝐕ɪᴄᴛɪᴍ, 𝐄ɢᴏ, 𝐑ᴇᴠᴇɴɢᴇ

[ S2 ]
♡♡♡


"Aku rasa hubungan kita, kita akhiri saja ...Haechan-ah."

"A-apa? Kau bilang apa hyung?"

"Tidak mungkin, kan? Aku hanya salah dengar saja kan?" tatapan wajah pria itu nanar menatap pria didepannya.

"Maafkan aku."

Haechan meremat jas yang kenakan Mark dengan kedua tangannya.

Dia sudah menunggu kedatangan pria itu dengan penuh kesabaran. Namun bukan ucapan kata rindu yang terdengar.

"Tap-tapi kenapa?" air matanya menggenang dan perlahan menetes. Masih menatap pria yang dicintainya dengan sepenuh hati.

Mark tidak mengatakan alasannya, dia menatap balik mata pria yang selama ini menjadi tunangannya itu dan menggenggam tangan Haechan lembut.

"Aku akan mengatakannya pada keluarga Lee. Pada orang tuamu."

"Jangan.."

"Aku terlalu egois menggenggammu selama ini tapi tak ada kejelasan sama sekali." Alis camarnya mengerut, ada perasaan bersalah dalam kalimatnya. Mark beralih menahan lengan atas Haechan. "Maafkan aku."

"Tidak. Kumohon. Kau tidak benar-benar ingin mengakhiri ini semua. Kumohon." Tangisan pria manis itu semakin keras disela kata-kata permohonannya.

Mark merasa hatinya diremas kuat.

Melihat Haechan yang menangis ternyata tak membuatnya juga merasakan sakit yang teramat.

Mereka sudah bertunangan bertahun-tahun tapi Mark belum ada keinginan untuk menikahinya. Inikah akhirnya?

"Katakan itu semua karna Jeno. Katakan hyung! Aku ... aku akan melakukan apapun untukmu. Jadi ku mohon -ku mohon jangan lakukan ini padaku.. hyung." Dia menggeleng keras, air matanya semakin jatuh dengan deras.

"Haechan-ah.." Mark ingin sekali menangis. Tangisan Haechan yang pilu berhasil mengingatkan kenangan mereka selama ini.

Tidak romantis. Hanya tentang bagaimana dia meramaikan hatinya. Bagaimana Haechan memberikan semua perasaannya, tawanya, cerita-cerita bagaimana dia melalui harinya. Semua untuk menghiburnya dalam sesaat ketika Jaemin tidak ada.

Jaemin.

Seketika itu pula dia mengingat Jeno.

"Haechan-ah..."

"Katakan padaku ini hanya leluconmu." Dia tau seorang Mark Lee tidak pernah terlihat bercanda. "Katakan padaku jika semua ini hanya omong kosong. Iya kan? Iya kan, hyung?"

"Tolong. Jangan biarkan aku memohon lebih dari ini. Jangan tinggalkan aku."

Semakin lama Mark tidak kuat menahan perasaannya. Dia meninggalkan Haechan yang menangisi hingga bersujud dilantai.

[ S2 ] 𝐋ᴜsᴛ, 𝐎ʙsᴇssɪᴏɴ, 𝐕ɪᴄᴛɪᴍ, 𝐄ɢᴏ, 𝐑ᴇᴠᴇɴɢᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang