#44.🌸

69 15 0
                                    

Assalamualaikum.....
Slamat malam...............

Alhamdulillah cha akhirnya upp lagi niehhh kali ini cha buat double upp yah biar puas karna mungkin besok besok bakal jarang banget upp nya

Btw gimana kabarnya? Smoga sehat yahh, yang sakit smoga cepet sembuh (╯_╰)






















___________💐___________

Pagi pagi buta sahabat sahabat Tressa sudah mampir bertamu ke mansionnya, dengan gondok Tresaa bergegas membersihkan diri

Sahabatnya sedang menunggu di meja makan seraya menunggu Tressa siap

"Kalian pagi pagi sekali, ada apa memangnya" tanya Risa

Lilis melirik Risa "Ini Mom, sekarangkan bakal ada pembagian kelas gitu" saut Lilis

Tressa dkk sudah naik ke kelas XII yakni 12 dan hari ini akan dibagikan kelas untuk para siswa

Tap tap tap

Suara sepatu terdengar di atas tangga. Dengan wajah jutek Tressa menduduki dirinya di sebelah Frisya

"Muram amat muka lo" celetuk Frisya

Tresaa tidak menjawab ucapan Frisya. Hari ini ia sangat kesal, pasalnya di bangunkan pagi pagi buta begini, kalo jam enam mah wajar lah ini setengah lima cuy! Padahal masuk sekolah saja jam tujuh.

Biasanya Tressa akan bangun jam enam atau hampir jam tujuh, karna hari ini terpaksalah ia bangun sepagi ini

...........

Lilis memejamkan kedua matanya dengan mulut yang tak henti berkomat kamit "Semoga gue sekelas sama besti gue" ucap cepat Lilis berulang kali

Frisya yang berada di sebelah Lilis menatap sang empu malas, berisik sekali toa satu masjid ini

Tak lama muncullah Pak Sobur guru killer berjalan menghampiri mading

"Minggir semua, kalo gak minggir saya lempar satu satu" para siswapun mulai menyingkir

Pak Sobur mulai menempelkan beberapa kertas dimading sekolah, Lilis yang jiwa kepo nya tinggi itu pun bergegas melihat isi mading

Seketika bahu Lilis melemas "Aaaa, mana bisa gini Pak." komplen Lilis ke Pak Sobur

Lilis memang sekelas dengan Tressa tapi berbeda kelas dengan Frisya dan Vanda

Pak Sobur membenarkan letak kaca matanya "Bisa lah, saya yang buat kok" ngegas Pak Sobur

Lilis memasang wajah memelas " Ayolah Pak, bisa di ubah kan?"

"Gak"

"Pak~"

"Gakkk~"

"Bapak gantenggg~"

Pak Sobur menghelan nafas frustasi "Disini yang gurunya kamu apa saya?"

"Ya Bapaklah"

"Saya sebagai guru berhak tidak menentukan kelas siswa?" Lilis mengangguk sebagai jawaban

Transmigrasi 2 HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang