#58.🖇

49 15 1
                                    

HOLA HOLA AFFAH KABAR? SMOGA BAEK YA MAN TEMAN

btw cha bru sempet upp krna kepalang malessssssssssss bangott bgt.... Oh iy bentar lagi kan mao tahun baru yh gimana nih untuk thun baru kalian??? Bole lah spill sedikit xxi

Langsung gas ajalah ke crtnya yaps.... CUSSSSS

JIKA TERDAPAT TYPO TANDAI maklum tulisan tangan sendiri ←_←→_→






.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Di sebuah ruangan berwarna putih dengan bau obat obatan itulah tempat yang di tempati seorang gadis yang tengah tak sadarkan diri di atas brankarnya

Mata belo gadis itu perlahan membuka sedikit demi sedikit sembari bergerilya kesana kemari mencermati tempat ini

Tressa membangunkan dirinya menjadi duduk. Gadis itu melamun beberapa lama untuk mencermati kejadian kejadian yang menimpanya

Ceklek

Pintu di buka oleh seseorang tetapi Tressa tak mengalihkan pandangan sedikitpun ia sudah mengetahui siapa yang masuk

Arnold menaruh kresek putih sedang di meja dekat brankar "Gue tau makanan rumah sakit gak enak, jadi gue beliin makanan buat lo" celetuk Arnold

Tressa menoleh ke arah makanan. Ia tidak munafik, karna memang sedari tadi belum makan

"Thanks" hanya satu kata yang Tressa ucapkan sebagai ucapan terimakasih

Arnold mulai menduduki dirinya di kursi yang tak jauh dari brankar, sesekali bermain ponsel agar tak jenuh.

Tressa memakan makanan yang di bawakan Arnold dengan perlahan sambil sesekali terdiam

Karna jenuh Arnold berubah memandang Tressa yang sedang makan. Betapa bodohnya dulu ia membuang gadis itu dan malah memilih Dania ketimbang Tressa? Oh ataukan otak Arnold yang rusak sewaktu itu

Arnold menggelengkan kepalanya menghalau semua kejadian masa lalu yang hanya membuatnya sakit hati. Bagaimana tidak, sudah meninggalkan seseorang yang setia dan memilih Dania sedangkan yang dipilih sikapnya kaya gitu

"Lo kok bisa disini" celetuk Arnold

Kegiatan makan Tressa seketika terhenti, matanya memandang datar pandangan di hadapannya.

Arnold menghelan nafas "Gak usah cerita kalo gitu"

"Oh iya lo mau pulang?" tanya Arnold

Tressa menatap Arnold sedangkan Arnold yang ditatap seperti itu sudah salting sendiri. Walaupun tatapan Tressa terkesan datar tapi itu dapat membuat Arnold salting

"Lo mau bantu gue?" bukannya menjawab Tressa malah balik bertanya

"Bantu lo? Emang kenapa?"

Tressa mulai menarik nafas dalam dalam sebelum mulai bercerita tentang kejadian yang sedang menimpanya siapa tau Arnold ingin menolongnya

Transmigrasi 2 HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang