#50.🐇

49 13 1
                                    

.......................................
............................
.....................
...............
.........
......
....
...
..
.
.



Tressa memasuki gerbang hitam yang sangat amat menjulang tinggi

"Pak Segannya ada?" tanya Tressa pada sang Satpam mansion Segan

"Aduh Non, Den Segan teh udah berangkat dari tadi" cakap sang Satpam

Tressa tersenyum menanggapi "Yaudah makasih ya Pak. Permisi"

"Hati hati Non"

Tressa berjalan tak tentu arah, ia ke mansion Segan menggunakan taksi tidak membawa mobil maupun motor

Tressa berfikir sudah dua hari Segan seperti menjauh terhadapnya. Setiap Tressa ingin menjelaskan Segan selalu tidak ada di mansion, jika di sekolah pun Tressa tidak melihat Segan.

Lamunan Tressa buyar saat klakson mobil mengagetkannya "Nona mau kemana?" tanya Arno asisten Segan

Mata Tressa menyipit seperti pernah bertemu dengan lelaki ini "Lo siapa?"

"Saya Arno Nona, asistennya Tuan Segan. Anda lupa?" Tressa tersenyum kikuk ia benar benar lupa

"Hohh gue lupa"

"Anda mau ke sekolah? Biar saya antar" ajak Arno

Bukan tanpa alasan Arno seperti ini, tapi ini perintah Tuannya langsung. Segan memang sedang marahan terhadap Tressa tapi Segan tak membiarkan Tressa terluka jadi ia menyuruh Arno seperti pelantara.

"Gak usah, gue bisa naik bus" tolak Tressa

"Tidak ada penolakan Nona. Cepatlah, bel sekolah akan segera berbunyi" desak Arno

Akhirnya Tressa mengikuti kemauan Arno, ia menduduki dirinya di belakang pengemudi.

"Segan kemana?" Tressa memulai pembicaraan saat mobil mewah itu sudah berjalan

"Tuan akhir akhir ini banyak pekerjaan Nona" jawan Arno seadanya

..........

Tressa turun dari mobil Arno saat sudah sampai. Ternyata di lapangan masih ramai dengan siswa maupun siswi yang berlalu lalang

Saat Tressa melewati mereka semua bisik bisik mulai terdengar. Tressa heran sendiri mereka berbisik apa ngobrol biasa sih, masalahnya mereka memperagakan sedang berbisik tapi suaranya sampai terdengar.

"Liat deh tressa keluar dari mobil cowok laen"

"Iya ih sasimo banget"

"Gak malu apa sama muka?"

"Cantik cantik kok sasimo"

"Kasian Segan tapi untung sama Grev"

"Hooh cocok mereka gak kaya si ini"

"Tesa sama babang aja yok ikhlas dh di jadiin pacar keberapapun asalkan sama Tesa "

"Ngarep"

Transmigrasi 2 HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang