Holla blik lagi sm cha udh bbrp hri ini g upp akhrnya skrg bs upp jg. Gtw knp rada mls ya skrg², mungkin krna banyaknya ksibukan.
Aplgi klo msih sekolah hrs ngerjain tugas, pr bhkan yang lainnya.......lanjt aja yah biar cepet
Jika terdapat typo tandaii
🐚🐚🐚🐚🐚🐚🐚🐚🐚🐚🐚🐚🐚🐚
Seorang gadis tengah berbaring di brankar rumah sakit di temani selang infus yang berada di lengannya, gadis itu tidak sendiri ia ditemani seorang lelaki seusianya.
Sang gadis yang pingsan kurang lebih dua jam yang lalu dan sampai saat ini belum terbangun juga.
Sang lelaki memegang erat lengan gadis tersebut seakan tidak ingin kehilangan lagi,
Ceklek
Pintu dibuka oleh seseorang, sang lelaki mengalihkan pandangan ke arah pintu
"Tuan. Sebaiknya Tuan makan terlebih dahulu, ini sudah malam " bujuk sang asisten
Sang lelaki menatap sayu gadisnya "Tidak! Saya ingin menemani dia saja"
Sang asisten menghelan nafas " Tapi Tuan, jika anda sakit siapa yang akan menjaga dia"
Sang lelaki mau tak mau pun mengangguk, ia melirik sebentar gadisnya lalu beranjak "Jagalah dia, saya keluar dulu" sang asisten hanya mengangguk lalu duduk di sofa yang tak jauh dari brankar
Beberapa menit berlalu akhirnya mata sang gadis lambat laun mulai terbuka, ia menyipitkan mata karena silau akan cahaya lampu yang menyilaukan
Arno yang melihat pergerakan Tressa mulai mendekat "Akhirnya Nona sadar juga"
Tressa menatap bingung Arno, ia menduduki badannya lalu mulai minum dengan perlahan
"Siapa lo?" tanya Tressa
Tressa meneliti dari atas sampai bawah orang di depannya. Pakaian formal, rambut pirang sedikit berantakan, serta kaca mata yang bertengker di hidungnya
"Saya Arno, asisten Tuan yang membawa Nona ke sini" jelas Arno
Tressa mulai mengingat kejadian beberapa jam lalu saat dirinya tak sadarkan diri. Yang terakhir dilihat hanya sepatu seseorang dengan muka blur
"Siapa Tuan lo?"
Saat Arno ingin berbicara pintu sudah di buka seseorang. Tressa mengalihkan pandangan dan melihat orang itu, Tressa termenung beberapa saat, sang lelaki yang berada di ambang pintu pun terdiam.
Mereka sama sama terdiam. Tressa melihat mata sang lelaki seperti tidak asing, lalu penglihatannya jatuh pada jam tangan yang sangat ia kenali.
Sang lelaki pun sama terdiam. Melihat mata yang sangat ia rindukan beberapa bulan ini, juga kalung yang bertengker manis di leher jenjang Tressa
Arno mesem mesem sendiri melihat mereka seperti melihat drama secara life
"Nona, Tuan Segan ini yang membawa Nona kemari"
Deg
Dunia seakan berhenti. Tressa mendengar dengan jelas ucapan Arno. Segan? Katanya Segan??
Tak sadar mata cantik Tressa mulai berkaca kaca, masa lalu kembali hinggap di fikirannya.
Segan sudah berjalan menghampiri Tressa yang melamun dengan pandangan kosong. Segan mengkode Arno supaya pergi
Tanpa aba aba Segan memeluk erat Tressa, Tressa tersentak kaget saat seseorang memeluknya dengan sangat erat.
Tressa memberontak ia paling tidak suka di peluk oleh sembarang orang apalagi orang yang ia tidak kenal
"Aku balik sayang, kangen gak sama Sigarnya Kumoy?" bisik Segan
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi 2 Hati
Random.............  ̄へ ̄ :terlalu bertele Ini kisah seorang gadis bernama Ayunda Thea Qilfos, biasa di panggil Tea. gadis dengan sejuta tipu muslihatnya jangan lupakan sikap cuek, julid, tengil ini sosok yang dingin biasa di sebut ice girl. Berbeda jika de...