#11.🕊

172 61 75
                                    

.

.

.

.

.

Brak

"Obatin" perintah mutlak Dreon

Penjaga uks pun memeriksa Tressa "Kakaknya tenang saja Tressa hanya pingsan, emmm luka di kakinya kami yang obati apa kakaknya?"

"Pergi" kedua gadis itupun berlalu dari ruang uks

Dreon mengambil beberapa obat lalu mulai mengoleskan pada kaki Tressa dengan perlahan.

Sedikit demi sedikit mata cantik itu mulai terbuka kembali "Dreon" panggil Tressa

Dreon yang merasa terpanggil mengalihkan pandangannya lalu menutup kotak p3k.

"Lo gapapa? gimana kondisi lo? mana yang sakit?" tanya beruntun Dreon

Brak

Seseorang membuka pintu uks dengan tidak santuynya

"Makan" Drakko menyerahkan sebungkus bubur dan beberapa obat

Tanpa membantah Tressa mulai makan dengan tenang sampai lah makanan itu tinggal setengah Tressa rasa sudah kenyang

"Ck kebiasaan makan teh gaabis mulu" decak Drakko

Dreon membantu Tressa minum obat, dengan telaten Dreon menghapus bekas nasi yang berada di sudut bibir Tressa tanpa jijik.

"TESSA HELLOW" teriakan membahana itu berasal dari Lilis si cempreng

"Berisik Lis" Vanda memberi peringatan

"Tau ih suara kek toa masjid aja" nyinyir Frisya

Lilis memandang sinis Frisya "Dihh situ iri yak karena suara emas gue" pd Lilis

"Najong" Frisya mentoyor pala Lilis

"Bjir pala cantik gue, lo yak" tak terima Lilis hendak membalas mentoyor pala Frisya tetapi urung saat sudah sampai di dalam uks

"Omaygat Tesaaa" Lilis menghambur kepelukan Tressa

Drakko dan Dreon saling pandang, seakan mengerti Tressa dkk membutuhkan waktu bersama

"Sa, abang lanjut kelas" Tressa hanya mengangguk

"Gue duluan" Tressa pun mengangguk lagi ucapan Dreon

"Lo yakk kenapa bisa sampe pingsan siii" gemas Frisya menoel pipi Tressa

"Takdir" balas Tressa

"Lagian lo kok bisa sampe sakit harusnya tuh langsung berobat" cerocos Lilis

"Takdir"

"Udah minum obat?" tanya Vanda

"Udah"

"Enak banget lo disini tadi kita ulangan mtk sama Bu Susi" adu Lilis

Transmigrasi 2 HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang