Extra Chapter

39.9K 1.2K 24
                                    

Peringatan!
Bab ini adalah bab yang tidak ada di Wattpad sebelumnya, tepat saat Koa masih bayi.

"Kamu mengatai aku aneh, sayang?" Sudah memiliki anak, kendati semakin gagah dan berwibawa, Elazein malah semakin menjadi dengan sifat kekanak-kanakannya.

Elazein paling sebal melihat Koa menyusu pada istrinya, seluruh yang ada pada istrinya adalah miliknya seorang tapi sekarang, Elazein harus berbagi. Meski dengan anak sendiri, tetap saja rasanya tidak rela.

Iris pun mendengus, "Ini anakmu, El. Aku tidak bisa membayangkan, bagaimana jika yang di posisi anakmu ini pria lain? Pria dari masa laluku?" Niat hati ingin bercanda, tapi perubahan raut wajah Elazein, membuat Iris sadar jika dirinya telah salah bicara. "Jika kau berani berkhianat, tidak akan ada yang tersisa di dunia ini. Semua harus hancur lebur," Suaminya .... Mengapa sangat mengerikan?

Iris tersenyum manis, mengusap rahang tegas Elazein yang bersih dari jenggot. Setelah Iris mengeluh perih pada pipi, leher, bahkan sekujur tubuhnya saat Elazein tengah mencumbui dirinya. Gesekan antara jenggotnya yang tajam, membuat Iris sangat kesal. Elazein pun langsung mencukur habis jenggotnya, membuat pria itu tampak lebih muda saat ini, sedikit tidak enak, karena akan semakin banyak penggemar suaminya jika mereka melihat Elazein versi baru tanpa rahang berbulu sedikit kasar.

"Apa kau akan tega menghancurkan wanita yang telah menemanimu dan melahirkan anak untukmu?" Tanya Iris, kali ini, dirinya hanya ingin sekedar mengetes suaminya. "Sangat tega, aku membenci pengkhianat, sayang. Mereka hanya sampah," Iris terkekeh, wanita itu mengecup berkali-kali rahang suaminya, membuat Elazein berniat mencium bibir Iris tapi terhalang punggung tangan sang istri.

"Nanti, oke? Aku akan menyusui dan menidurkan Koa dulu," Elazein mengalah dan harus kembali menunggu. Semua itu gara-gara anaknya sendiri, andaikan dia bukan anak kandungnya yang dia buat dengan penuh cinta, peluh, dan erangan, sudah pasti dirinya akan musnahkan. Selalu mengganggu waktunya dengan sang istri saja setiap hari.

Iris membawa Koa menuju kamar sebelah, kamar yang pintunya terhubung dengan kamar Iris juga Elazein. Tapi ada juga pintu utama di bagian depan, Iris membaringkan sang anak ke atas ranjang khusus bayi. Menyusuinya sampai baby Koa benar-benar terlelap tidur, sebelum pergi, Iris memasang kamera untuk memantau anaknya, apakah bangun atau tidak. Setelah semua selesai, Iris kembali ke kamar utama.

Dia melihat Elazein yang tengah sibuk memilih sesuatu, "Kamu sedang apa, El?" Iris mendekati suaminya yang mendongak, di kecupnya bibir Elazein dengan mesra, membuat pria itu tersenyum semringah. "Mencari film untuk kita tonton malam ini, sayang. Tunggu sebentar," Ucap Elazein yang malah, menciptakan kerutan di kening mulus Iris.

"Kamu ingin menonton film malam ini? Apa kamu yakin, El?" Ini sungguh aneh, karena biasanya, mereka berdua akan menghabiskan sepanjang malam dengan bercinta. Tapi sekarang, Elazein malah ingin menonton film. "Yakin, sayang. Film ini berguna untuk memperluas pengalaman bercinta kita," Tanpa di jelaskan, Iris langsung paham. Wanita itu menatap horor sang suami yang tampak tidak merasa bersalah.

"El, aku tidak akan menonton! Mendengar suara desahan orang lain, aku jijik!"

***

Iris tengah memasangkan dasi di kerah kemeja suaminya, pagi ini, Elazein ada rapat penting. Pria itu melingkari tangannya di pinggang sang istri, merasa sangat segar dan bahagia setiap kali bangun tidur. Bagaimana tidak bahagia, jika setiap malam, Elazein tidak pernah absen bercinta dengan istrinya. Melalui malam panas yang begitu menggairahkan dan sulit sekali untuk di selesaikan, tak peduli begadang lalu paginya harus kerja.

Perjuangan Dia Yang Terlahir KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang