Extra Part 3 ─ Everett

4.6K 147 5
                                    

"Shit! Kepalaku!"

Everett mencoba membuka kelopak matanya yang terasa berat, dia tiba-tiba mengingat kejadian sebelumnya di mana Emilio membawanya yang tak sadarkan diri akibat obat penenang juga obat bius ke suatu tempat. Dia menggulirkan pandangannya ke sekeliling ruangan, di mana ini?

"Apa aku benar-benar sudah dilupakan Mommy dan Daddy? Sampai, aku dibiarkan saja saat di bawa pergi. Kenapa kalian tega padaku? Apa kesalahanku begitu fatal?" Everett menekuk kakinya, dia menenggelamkan wajahnya di antara lututnya dengan air mata yang mulai menetes.

Dari ambang pintu, Jane baru saja datang membawa makanan di troli yang dia dorong dan satu set pakaian tidur. Melihat Everett sudah bangun, Jane mendekat. "Anda sudah bangun, Nona?"

Everett mendongakkan kepala, "Siapa kamu?"

"Saya, Jane. Kepala pelayan kediaman ini, Nona. Salam kenal," Jane memperkenalkan diri dengan sopan sembari menaruh satu set pakaian tidur ke tepi ranjang juga menata makanan di atas meja yang tersedia di kamar itu. "Anda bisa makan malam lebih dulu baru setelahnya membersihkan diri dan istirahat kembali,"

"Tunggu, Jane! Di mana aku?"

"Sebentar lagi Tuan Dom akan datang, beliau yang akan memberi penjelasan. Ada yang perlu saya bantu lagi, Nona?"

Dom? Siapa itu? Tapi Everett tetap menggelengkan kepala lebih dulu, dia membiarkan Jane pergi disusul begitu banyak pikiran yang memenuhi isi kepalanya. Berbagai praduga bermunculan, dia ketakutan, bagaimana jika dia dilempar ke rumah prostitusi? Bagaimana jika dia di anggap benalu dan akhirnya di jual begitu saja ke pria yang bertemperamen buruk?

Everett tak bisa memikirkan segalanya, "Aku kenapa bisa di sini?"

"Karena Anda wanita yang telah saya pilih,"

Everett mendongak, dia melihat ke ambang pintu di mana berdiri seorang pria dengan kemeja putih pas badan dan celana bahan tanpa jas dia kenakan. "Siapa kamu?"

"Saya, Dom." Dom melangkah masuk, dia mengambil tisu basah di atas meja rias, "Bersihkan wajahmu. Saya ingin melihat, apa wajahmu cukup cantik juga masuk kriteria Tuan saya atau tidak."

Everett menganga tak percaya mendengarnya, "Kau meragukan aku?"

"Tidak, hanya ingin membuktikan jika kau tidak akan mengecewakan dan membatasi harapan saya terhadap kamu."

"Harapan apa?!" Everett bertanya tak santai.

"Harapan agar kau berhasil meluluhkan hati Tuan saya, memberi warna dalam hidup Tuan saya, saya rasa kamu paham."

"S-Siapa Tuanmu?!"

"Kau akan tahu setelah saya memastikan jika kau memang pantas, cepat bersihkan wajah jelekmu itu."

"Sialan!" Cantik begini di bilang jelek, dengan dongkol, Everett mengambil kasar tisu basah yang Dom ulurkan, dia mengusap wajahnya tak kalah kasar sampai memerah, Dom sendiri hanya tak acuh menatapnya dengan kedua tangan terlipat di depan dada.

Everett menghabiskan 2 tisu basah untuk benar-benar membersih kan wajahnya, setelah di rasa sudah bersih kuadrat, dia pun mendongak menatap Dom yang masih diam di tempatnya. "Lihat! Aku cantik kan?"

Perjuangan Dia Yang Terlahir KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang