21.

18K 918 26
                                        

"Kakak."

Seseorang yang dipanggil kakak itu menolehkan kepalanya ke asal suara.

"Alyssa, kamu dari mana saja? Kakak mencarimu dari tadi." Ujar seseorang yang dipanggil itu yang ternyata adalah Erland.

"Hehe, maaf kak. Tadi aku keluar cari angin. Bosan di dalam terus." Ucap Alyssa setengah berbohong. Gak mungkin kan kalau ia bilang malas bertemu dengan jelmaan setan? Bisa dianggap sungguhan nanti.

"Huh, tapi kamu tidak apa-apa kan?" Tanya Erland khawatir seraya membolak-balikkan tubuh Alyssa sehingga membuat sang empu merasa pusing.

"Kakak berhenti. Aku tidak apa-apa percayalah. Yah, walau aslinya tadi sempat ketemu sama orang aneh sih." Jawab Alyssa, namun kalimat terakhir hanya di ucapkannya dalam hati.

"Syukurlah kalau begitu." Lega Erland.

"Kalau begitu mari kita pulang." Erland menarik Alyssa menuju kereta kuda yamg ternyata sudah siap akan mengantar mereka pulang.

"Tunggu kak, pelan-pelan jalannya iih." Alyssa berjalan setengah terseok karena tarikan Erland, ditambah ia menggunakan gaun yang lumayan berat. Walau sederhana, tapi gaun-gaun di zaman ini masihlah tetap berat.

Erland yang mengetahui kesusahan sang adik merasa bersalah karena terlalu terburu-buru. Kemudian Erland pun memelankan laju langkahnya.

"Maafkan kakak Alyssa." Sesalnya.

"Tidak apa-apa kakak."

"Oh ya, memangnya acaranya sudah selesai? Ayah dan ibu bagaimana?" Tanya Alyssa penasaran.

Walaupun tadi ia sempat melihat sudah ada beberapa orang yang keluar dari tempat pesta itu. Namun, siapa tahu itu hanya orang yang sedang mencari angin sama seperti dirinya.

"Acaranya sudah selesai beberapa menit yang lalu. Kaisar, Permaisuri dan para Pangeran juga sudah kembali. Oleh karena itu sudah banyak bangsawan yang kembali ke rumahnya masing-masing. Namun masih ada yang tetap tinggal." Jelas Erland.

Ah, sudah selesai ya. Padahal rasanya Alyssa belum lama ini meninggalkannya. Ternyata acaranya tidak begitu lama.

"Baiklah kakak. Ayo kita pulang." Semangat Alyssa. Kemudian dua bersaudara itu memasuki kereta kudanya dan pergi meninggalkan istana.

Selama perjalanan suasana diliputi keheningan. Mungkin karena sudah lelah jadi mereka lebih memilih diam.

Untuk Alyssa, ia bersyukur sang kakak tidak menanyakan hal apapun, apalagi tentang kejadian sebentar itu sewaktu di pesta tadi. Alyssa yakin kakaknya pasti mengetahuinya.

Setelah berkutat dengan pikirannya, mata Alyssa pun memberat. Sepertinya ia juga merasa kelelahan dan setelah itu Alyssa menyusul kakak yang sudah memejamkan mata terlebih dahulu.

👑 👑 👑

Pagi hari telah tiba. Di sebuah kediaman lebih tepatnya di kamar terlihat seorang gadis yang sedang duduk di depan cermin. Dia sedang di rias oleh pelayannya.

"Sudah selesai nona." Ucap pelayan itu. Kemudian pelayan itu membungkuk dan berlalu dari sana.

Gadis yang sedari tadi diam hanya fokus menatap ke arah cermin.  Dia tidak begitu mempedulikan sekitarnya jika tidak ada untung bagi dirinya.

Tak lama setelah memandang wajahnya raut wajah gadis itu yang semula tanpa ekspresi tiba-tiba berubah. Mata ungunya itu menatap tajam pantulan dirinya. Tak lama setelah itu suara pecahan kaca mulai terdengar.

God of War's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang