44.

6.3K 384 13
                                    

Langit yang awalnya cerah telah berganti dengan gelapnya malam. Matahari sudah kembali ke peraduannya dan digantikan oleh sang bulan.

Malam yang gelap pun terasa cerah lantaran cahaya dari sang bulan dan beberapa kerlap-kerlip bintang yang ada di langit. Malam ini sungguh sangat indah!

"Hoaamm" Bangun seorang gadis dari tidurnya.

Ceklek

"Nona sudah bangun?"

"Iya, baru saja. Kenapa rasanya sedikit gelap ya?" Tanya Alyssa entah pada siapa.

"Ini sudah malam nona dan sekarang juga sudah waktunya makan malam" Jawab Alyssa saat mendengar pertanyaan nonanya.

"Hah? Sungguh?" Terkejut Alyssa.

Rasanya dirinya baru saja tertidur sebentar, tetapi mengapa sudah malam!?

"Benar nona." Balas Erina.

"Hah, baiklah. Mari bantu aku bersiap."

Setelah itu Alyssa pun mulai menuju kamar mandi dan segera melakukan ritual mandinya. Sedangkan Erina, pelayannya itu membantu menyiapkan keperluan nonanya.

"Sudah selesai nona, dan nona sangat cantik!" Bangga Erina melihat hasil karyanya.

"Baiklah-baiklah. Mari kita pergi. Pasti Arthur sudah menunggu terlalu lama di ruang makan."

Setelah itu mereka pun keluar dari kamar, dengan Alyssa memimpin jalan di depan dan diikuti oleh Erina di belakangnya.

Ceklek

"Maaf aku terlambat. Kau pasti sudah lama menunggu bukan?" Tanya Alyssa sesaat setelah masuk ke ruang makan. Ternyata benar, Arthur sudah duduk di kursi kepala keluarga itu dengan tenang.

"Tidak apa. Aku juga baru sampai." Balas Arthur. Ia tak ingin istri manisnya merasa bersalah akan dirinya.

"Benarkah?" Tanya Alyssa kembali saat sudah sampai di meja makan itu, lalu mengambil posisi di sebelah kanan Arthur.

"Iya"

Tak lama itu hidangan pun disajikan oleh pelayan dan mereka pun langsung menyantap makan malam itu dengan tenang.

"Alyssa" Panggil Arthur saat sudah selesai makan.

"Ya?" Sahut Alyssa di sela-sela memakan makanan penutupnya. Ah, ternyata Alyssa sedang memakan cemilan yang ada.

"Ada hal yang ingin aku bicarakan padamu" Ujar Arthur serius. Namun siapa tahu di dalam hatinya.

"Ada apa? Kau baik-baik saja kan? Atau kau kekurangan dana? Tenang saja, aku bisa membantumu" Sepertinya Alyssa kita salah paham.

"Tidak. Aku tidak kekurangan uang."

"Lalu?" Bingungnya.

"Aku...."

"Ya?"

Entah mengapa Arthur selalu gugup jika berada di dekat Alyssa, belum lagi jika ingin menyampaikan sesuatu. Ke mana sikapnya yang dingin, kejam, dan tak ingin dibantah itu? Hah, istrinya ini memang mampu membuat dirinya menjadi berbeda jika berhadapan dengannya.

"Aku ingin menanyakan pendapatmu. Bagaimana jika kita mengadakan pesta pernikahan, sekaligus memperkenalkan dirimu sebagai Grand Duchess Arcelio, istriku." Terang Arthur. Ia penasaran bagaimana tanggapan Alyssa setelah dirinya mengatakan hal ini.

Alyssa yang mendengar ucapan dari Arthur pun terhenti gerakkannya saat akan memasukkan kembali pudding yang akan di makannya.

Meletakkan sendoknya, posisinya pun langsung berubah menjadi mode berfikir.

God of War's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang