35.

9K 486 11
                                    

Pagi telah tiba. Mentari muncul untuk menggantikan tugas sang bulan. Sisa-sisa embun pagi pun masih terasa.

Erina sedari tadi sudah bersabar membangunkan sang nona yang masih merasa nyaman bergelung di dalam selimut hangatnya.

"Nona nona, ayo bangun. Grand Duke sudah datang menjemput nona." Ujar Erina yang merasa lelah saat membangunkan nonanya yang sampai saat ini masih tidak ingin bangun.

Awalnya, dia berkata 5 menit lagi. Alyssa juga berpesan agar membangunkannya jika Grand Duke Arcelio sudah tiba. Karena Erina anak yang baik hati dan tidak sombong, ia mengikuti permintaan sang nona.

Namun, belum sampai 5 menit berjalan ternyata Erina kembali lagi dengan tergesa-gesa menuju kamar nonanya, di mana sang nona yang masih tertidur pulas di atas ranjangnya.

Dari sini lah Erina harus berjuang keras agar dapat membuat nonanya ini bangun.

"Nona bangun! Grand Duke sudah datang!" Frustasi Erina. Ya Dewa, bisakah ia menukar tambah nonanya ini??

"Ck, 5 menit lagi Erina!" Kata yang sama masih terdengar di telinga Erina.

Erina ingin menyerah rasanya. Dalam membangunkan nonanya memang harus butuh kesabaran lebih selain dari menangani tingkah laku nonanya.

"Mohon nona, tidak ada 5 menit 5 menit lagi! Tidak bisa untuk saat ini!" Akhirnya kesabaran Erina yang sudah diujung tanduk pun menarik paksa selimut yang digunakan Alyssa.

Lalu hawa dingin pun langsung menerpa kulitnya yang tidak tertutup oleh selimut lagi, karena jendela kamar yang sudah terbuka.

Tok tok tok

Erina yang mendengar suara pintu kamar yang diketuk pun lantas bergegas untuk melihatnya.

"G-grand Duke. Ah, salam Yang Mulia Grand Duke Arcelio" Ucap Erina gugup saat menyadari siapa yang telah mengetuk pintu kamar nonanya.

"Hm. Di mana Alyssa?" Ucap Grand Duke dingin dengan suara beratnya.

Ya dewa, Grand Duke sudah ada di depan mata! Dan nonanya bahkan belum bangun sedikitpun! Apa yang harus ia lakukan sekarang!?

"A-anu i-itu Grand Duke no-nona---"

"Erina tutup pintu jendela. Cuaca masih dingin. Kan sudah dibilang tadi, bangunkan 5 menit lagi. Lagian Grand Duke juga pasti datangnya siang." Seru Alyssa masih dengan mata tertutup.

Ya sepertinya, Alyssa kita masih nyaman dengan posisinya sekarang ini tanpa tahu kalau orang yang di maksud telah datang sedari tadi.

"Tapi nona---"

"Keluar." Perintah Arthur. Lagi dan lagi ucapan Erina harus terpotong. Tapi mau bagaimana lagi, tidak mungkin kan jika ia harus merasa kesal? Bisa-bisa nyawanya melayang detik itu juga!

"Ba-baik Grand Duke. Kalau begitu saya permisi" Setelah mengatakan itu Erina pun langsung mundur dan keluar dari kamar nonanya. Diam-diam Erina hanya bisa berdoa semoga nonanya segera bangun dari tidur cantiknya.

Sepeninggalan Erina, suasana di kamar itupun menjadi hening kembali. Namun suasana yang dihasilkan sedikit berbeda.

Dan entah bagaimana tiba-tiba Alyssa bisa merasakan suasana yang berbeda itu, sehingga ia tanpa sengaja mengerutkan dahinya di dalam tidurnya.

"Ekhem" Dehem Arthur berusaha menyamankan suasana yang terasa. Sepertinya pria satu ini juga merasakan hal yang sama.

Seperti yang telah diucapkannya semalam jika ia akan datang mengajak Alyssa keluar sebelum akhirnya mereka di sibukkan dengan persiapan menuju hari pernikahan.

God of War's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang