39.

9.2K 508 10
                                        

Tok

Tok

Tok

Ceklek

"Siapa Ruel?" Tanya seorang pria yang sedang mengecek dokumen-dokumen di meja kerjanya.

"Itu tuan, seorang pelayan yang mengantarkan cemilan." Jawab Ruel.

Pria yang adalah Arthur itupun mengernyitkan dahinya. "Aku tidak memanggil mereka. Suruh bawa kembali." Ucapnya dingin.

"Tapi tuan---"

"Kau tidak mendengarnya Ruel!" Pria itu akhirnya menghentikan aktivitasnya karena tangan kanannya itu tidak segera mengusir mereka.

"Apa kamu ingin mengusirku juga?" Sebuah suara lembut terdengar yang mana pemilik suara tersebut adalah orang yang dicintainya.

Arthur sengaja mengerjakan semua dokumen hari ini dengan cepat, agar ia bisa menikmati waktunya bersama istri cantiknya.

"Ruel menyingkir dari sana!" Ruel yang mendengar perintah tuannya itu ingin sekali mendengus kesal.

Padahal tadi ia ingin menyampaikan hal itu, jika makanan yang dibawa oleh pelayan adalah atas perintah Grand Duchess.

Namun tuannya langsung menyuruhnya untuk mengusir pelayan itu. Untung saja Grand Duchess tiba tepat pada waktunya.

"Ada apa kau kemari, hm? Kenapa tidak istirahat?" Tanya Arthur saat melihat sang istri yang berjalan mendekat ke arahnya.

"Aku tidak mengantuk. Ini, aku membawakan cemilan untukmu. Semoga kau menyukainya." Ucap Alyssa seraya meletakkan piring yang berisi cemilan itu di atas meja kerja suaminya.

Arthur pun langsung menepikan berkas-berkas yang ada di atas meja kerjanya.

Tak lupa juga mengusir tangan kanannya itu agar segera keluar dari ruangannya.

Sedangkan Ruel yang diperlakukan seperti itu hanya bisa kembali mendengus dalam hati. Jika terang-terangan bisa habis dirinya nanti.

"Kau yang membuatnya?" Tanya Arthur.

Walaupun dirinya sudah tahu jika itu buatan istrinya, ia hanya ingin tahu jawabannya langsung yang keluar dari bibir istri kecilnya ini.

Sebab, pada saat sarapan tadi ia mendengar bahwa istrinya ini yang memasaknya. Ah, betapa senang hatinya saat mengetahui itu!

"Iya! Maukah kau mencobanya?" Ucap Alyssa dengan mata penuh harap.

Arthur yang mendapat tatapan seperti itu tidak bisa untuk tidak menahan gemas.

Bagaimana tidak? Jika mata yang menatapnya itu sangat penuh dengan harapan. Ia tidak mungkin tega untuk menolaknya bukan?

Ya, walaupun sebenarnya dirinya tidak menyukai makanan manis. Karena ini buatan istrinya, maka ia akan memakannya.

Dan ia sudah bertekad, apa yang dimasak oleh istrinya ia akan memakannya. Tak masalah jika itu tidak enak, atau bentuknya yang aneh. Benar-benar tidak masalah!

Arthur pun mulai mengambil salah satu kue yang berwarna hijau, namun dengan bentuk yang sedikit kotak dan berlubang di tengahnya?

Ditambah di atasnya yang ditutupi dengan berwarna putih seperti kelapa? Ya, kalian tidak salah, itu adalah kelapa.

"Itu kue putu namanya." Ujar Alyssa tiba-tiba.

Arthur yang mendengar nama yang asing pun sedikit merasa heran.

"Kue putu?"

"Iya! Cobalah, aku paling suka kue itu!" Ucap Alyssa senang.

Arthur pun melihat kembali bentuk kue itu. Melihat bentuknya yang bagus, ia rasa sepertinya akan enak.

God of War's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang