Hari berganti hari, bulan pun berganti bulan. Alyssa saat ini sudah kembali ke Mansionnya.
Ia di jemput langsung oleh sang kakak dan siapa sangka jika Grand duke kita yang sibuk menyempatkan diri untuk mengantar kepergiannya.
Namun, jika dilihat lebih teliti lagi, seperti ada ketidak relaan di matanya saat melihat dirinya pulang. Apa ini hanya perasaannya saja?
Setelah kepulangannya Alyssa hanya berdiam diri. Ah tidak, Alyssa tidak hanya berdiam diri saja di dalam Mansion mewahnya itu.
Selama ini Alyssa memikirkan tempat yang telah dirinya beli. Karena insiden waktu itu ia jadi menunda pembukaan tempatnya itu. Namun akhirnya terealisasikan juga sebulan setelah kepulangan dirinya itu.
Ah ya, masalah kejadian waktu itu keluarganya marah dan khawatir padanya. Siapa gerangan yang berani bermain-main dengan keluarga Duke Vordgard. Bahkan, sekelas Kaisar saja masih ada rasa segan. Lalu ini? Memang cari mati sih.
Selepas itu, ayah dan kakaknya langsung mencari tahu siapa yang sudah mencoba menyakiti permata keluarga mereka.
Namun yang mereka dapatkan hanya data tentang si pembunuh yang merupakan pembunuh bayaran. Namun sepertinya orang dibaliknya masih belum di ketahui.
Alyssa jadi penasaran siapa kira-kira yang ingin membunuhnya langsung seperti itu. Jika menurut perkiraaannya diantara Caroline dan Lilyana.
Akan tetapi, jika Caroline bisa saja, namun Lilyana yang hanya anak Baron mungkinkah menyewa pembunuh bayaran yang termasuk profesional dan bayarannya mahal itu? Ia sedikit tidak yakin. Tapi, tidak ada yang tidak mungkin bukan?
"Nona pemasukan Lyss Kafe mengalami kenaikan lagi. Sepertinya para bangsawan dan rakyat sungguh penasaran dengan toko yang baru saja di buka."
"Bukan hanya karena namanya yang terdengar asing tetapi makanannya juga yang belum pernah ada di Kekaisaran ini! Bahkan, nona tidak hanya menerima bangsawan tetapi juga rakyat biasa! Harganya juga terjangkau, jadi banyak yang datang ke tempat nona!" Celoteh Erina dengan raut wajah bahagia.
Sedangkan sang nona yang dibicarakan hanya tersenyum sambil menikmati tehnya di tempat biasa dirinya bersantai. Di mana lagi jika bukan di taman favoritenya yang tepat di bawah pohon.
"Ah ya nona! Saya hampir lupa, kemarin Putra Mahkota datang kembali ke Mansion. Namun, karena nona tidak ada di tempat. Jadi saya sampaikan kalau nona sedang beristirahat dan tidak bisa diganggu. Untungya ada Tuan muda dan Tuan muda langsung mengusir Putra Mahkota saat itu juga." Ringis Erina saat menyampaikan kalimat terakhir.
Ah, keluarganya benar-benar menyayanginya, bahkan terang-terangan mengusir Putra Mahkota saat tahu dirinya selama ini di sakiti olehnya dan yang pastinya juga karena dirinya yang sudah tidak menyukai pria bodoh itu.
Akan tetapi, apa gerangan Putra Mahkota itu yang selalu datang ke Mansionnya.
Padahal sebelumnya jarang atau bahkan tidak pernah jika tidak terpaksa atau mungkin ada urusan.
Hah, jangankan sering datang ke Mansionnya, dekat dengan dirinya saja dia tidak mau. Lalu sekarang apa? Cih!
Apa sih maunya pria itu? Bukankan dulu dia tidak sudi dekat dengan dirinya, bahkan terang-terangan dekat dengan si Lily Lily itu. Giliran sudah bebas, kenapa dia jadi sering ingin bertemu dengannya? Dasar pria bajingan!
"Biarkan saja dia. Jika dia datang lagi, usir saja tanpa harus menunggu perintahku atau keluargaku. Aku yakin ayah dan kakak akan melakukan hal yang sama." Ucap Alyssa santai.
"Baiklah nona." Jawab Erina.
"Permisi nona" Tiba-tiba datang pelayan lain menghampiri Alyssa.
"Iya, ada apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
God of War's Wife
RomanceAlisa Belinda Justin, seorang gadis cantik, pintar, ramah dan sedikit absurd. Ia selalu bertingkah ceria, memberikan aura positif kepada siapa saja. Tetapi juga bisa ganas bila ada yang mencari masalah dengannya. Namun siapa yang tahu bagaimana kehi...