46.

5.9K 336 27
                                    

Pagi hari pun tiba. Salah satu diantara dua orang yang tertidur di atas ranjang itu mulai membuka matanya.

Saat ia membuka matanya ia langsung terkejut, karena yang dirinya lihat adalah wajah tampan sang suami di tambah dengan tubuhnya yang tidak memakai baju sehingga memperlihatkan dada bidangnya.

Tiba-tiba ingatan semalam memasuki pikirannya dan pipinya saat itu juga langsung terasa panas dan memerah karena adegan-adegan semalam yang teringat kembali olehnya.

Flashback On

"Uh, aku tidak tahu jika akan melelahkan seperti ini." Saat ini Alyssa sudah berada di kamarnya di bantu oleh Erina untuk mengganti gaunnya dengan pakaian tidur.

"Nona, saya dengar tadi ada sedikit kericuhan di sana. Apakah nona baik-baik saja?" Tanya Erina khawatir.

Alyssa yang mendengar pertanyaan Erina pun melihat gadis pelayan itu dari tampilan cermim riasnya, lalu tersenyum menenangkan. "Aku tidak apa-apa. Hanya masalah kecil, tidak terlalu besar. Namun cukup membuatku sedikit kesal."

Erina yang mendapat jawaban itu merasa sedikit tidak puas, bahkan membuat hatinya semakin khawatir. Tapi apa boleh buat tatapan yang diberikan oleh Alyssa seolah-olah memang semua baik-baik saja.

"Baiklah nona."

Ceklek

Pintu kamar dibuka oleh seseorang dan itu ternyata adalah Arthur. Arthur yang melihat istrinya sudah siap berganti pakaian pun memberikan kode pada pelayan di belakang istrinya itu untuk keluar. Erina yang paham pun mengangguk dan meninggalkan mereka berdua.

Alyssa tidak tahu jika ada orang lain di kamar itu dan pelayan pribadinya sudah pergi meninggalkan dirinya. Sebab Ayssa masih sibuk dengan pikirannya.

Grep

"Apa yang sedang kau pikirkan istriku?" Sebuah lengan tiba-tiba melingkar di perutnya. Awalnya ia sedikit terkejut dan ingin melawannya, namun saat mencium aroma dan suara yang dikenalnya pun Alyssa kembali tenang.

"Tidak ada. Hanya memikirkan pesta tadi" Jawab Alyssa jujur.

Arthur yang mendengar jawaban Alyssa itu semakin mengeratkan pelukannya. Kepalanya ia letakkan di antara ceruk leher Alyssa dan menghirup aroma istrinya dalam-dalam yang sangat menenangkan.

"Maafkan aku. Aku tidak tahu akan seperti itu. Jika tahu lebih baik kita tidak perlu mengundang keluarga Kekaisaran. Kau tau? Awalnya aku tidak ingin mengundangnya dan aku juga tidak masalah apa yang akan terjadi nantinya. Yang terpenting adalah kenyamanan dirimu. Karena aku yakin kau pasti akan bertemu dengan Putra Mahkota dan tunangannya. Aku takut kau merasa tidak nyaman. Namun kau melarangku, bukan?"

Memang Alyssa lah yang meminta Arthur untuk mengundang semuanya tanpa kecuali, walau ia tahu apa yang akan terjadi nantinya. Namun ia tidak menyangka jika putri dari Baron Cambert itu akan terang-terangkan seperti itu.

Perkataan yang dia ucapkan seakan-akan dirinya adalah wanita murahan yang berhasil mendapatkan laki-laki sempurna seperti Arthur.

Belum lagi nama Arthur yang terkenal di mana-mana. Baik itu karena sifatnya atau sikapnya. Baik ataupun buruk lelaki satu ini tetap saja digandrungi oleh para nona muda.

Ya, pantas saja dia berkata seperti itu. Namun, apakah dia tidak berkaca diri? Bukankah dia lebih tidak tahu malu karena merebut tunangan orang lain? Ah, sepertinya dia tidak akan pernah menyadari hal itu.

Dan juga, apa karena dia merasa jika statusnya sudah sedikit tinggi bisa seenaknya berkata seperti itu? Jadi apakah sifat aslinya keluar sedikit demi sedikit? Jika iya, maka baguslah.

God of War's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang