42.

5K 300 11
                                    

Bruk

"Hah, akhirnya sampai juga"

"Bersihkan dirimu terlebih dahulu." Ucap seorang pria yang baru memasuki kamarnya.

"Iya, sebentar lagi." Balas seorang gadis yang masih nyaman tergeletak di atas ranjang itu.

"Ya sudah. Jangan lupa, aku tidak ingin kau sakit nantinya. Kita habis dari luar."

"Aku akan ke ruang kerja sebentar. Kau tidurlah terlebih dahulu, tidak perlu menungguku." Lanjut pria itu seraya mengusap puncak kepala gadis yang masih nyaman dengan posisinya di atas ranjang.

"Tidakkah kau lelah? Kita baru saja sampai. Jadi, istirahatlah. Hari juga sudah malam. Bukankah bisa dikerjakan besok?" Celetuk Alyssa saat merasa ranjang tempat ia berbaring itu bergerak.

"Aku akan cepat. Kau tidurlah." Balas Arthur singkat. Lalu mengecup puncak kepala Alyssa.

"Baiklah. Tapi ingat, jangan terlalu lama ya?"

"Iya"

Setelah mengatakan itu Arthur langsung pergi meninggalkan Alyssa. Merasa sudah tidak ada siapapun lagi di kamar itu, Alyssa pun membuka matanya perlahan.

Saat ini Alyssa sedang menatap langit-langit kamarnya itu. Pikiriannya berkelana entah ke mana.

Entah mengapa pikirannya tiba-tiba merujuk pada konflik dari novel yang dirinya baca sekaligus dirinya tempati ini.

Kalau dipikir-pikir ia tidak ada menemukan konflik berat dalam novelnya. Permasalahan yang terjadi pun juga sama seperti kebanyakan novel romansa. Yah kalian pasti mengetahuinya bukan? Masalah tentang percintaan yang sangat klise.

Akan tetapi entah mengapa, apa ini hanya perasaannya saja atau bukan, ia seperti merasakan sesuatu yang besar akan terjadi. Tapi apa?

Ah, sudahlah lebih baik ia membersihkan tubuhnya terlebih dahulu sebelum suaminya datang dan mengomelinya lagi.

👑 👑 👑

"Bagaimana?" Ucap Seorang pria yang tengah duduk di kursi kerjanya.

Matanya tak pernah lepas dari dokumen yang sedang dia baca. Akan tetapi dirinya tidak sendiri. Dia bersama dengan Ruel, tangan kanan yang merangkup sebagai asistennya sekaligus sahabatnya.

"Sesuai perkiraan tuan. Informan kita mengatakan hal yang sama. Di tambah dalang dari semua itu ternyata memang berasal dari orang dalam Istana. Saya juga tidak menyangka jika salah satu anggota Kekaisaran akan merencanakan hal yang sebesar itu. Belum lagi dia sangat pintar menutupi semuanya, sehingga tidak ada yang mengetahuinya."

"Ya, orang yang tidak pernah disangka-sangka ternyata akan menjadi otak dibalik semuanya." Balas pria yang tadinya fokus pada dokumen di mejanya langsung menatap tangan kanannya dengan intens.

"Lakukan seperti yang telah kita rencanakan. Perketat semuanya. Untuk Alyssa, tambahkan lagi penjaga bayangan untuknya. Dan untuk keluarganya kirimkan juga penjaga bayangan agar keamanannya bertambah walau kita tahu Duke Vordgard pasti selalu menjaga keluarganya dengan ketat." Lanjut pria itu yang tak lain adalah Arthur.

"Lalu cari tahu siapa anggota Kekaisaran yang merencanakan hal ini beserta pengikutnya."

"Baik tuan." Setelah mengatakan itu, Ruel pun keluar dari ruang kerjanya. Kini hanya tersisa Arthur seorang diri.

"Tak disangka-sangka baru kali ini ada anggota Kekaisaran yang cacat." Gumam pria itu.

👑 👑 👑

God of War's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang