"Oh, lady Vordgard!" Serunya dengan keras.
Alyssa yang mengenal suara itupun perlahan menolehkan kepalanya ke belakang. Siapa tahu ia salah orang, bukan?
Sesaat setelah melihat siapa sosok itu Alyssa pun tersenyum lembut sebagai balasan panggilannya tadi. Namun siapa yang tahu apa isi hati Alyssa sekarang.
Sialan! Anj*ng! B*bi! Bangsat!
Sepertinya isi hati Alyssa tidak akan pernah jauh-jauh dari kata mengumpat. Apalagi jika orang tersebut membuatnya tidak nyaman atau kesal. Ingin rasanya Alyssa memotong dan mencincangnya lalu melemparnya ke kandang peliharan Erland. Hm, tidak buruk bukan?
"Salam lady Cambert." Ucap Alyssa seraya menekankan kata salam agar dia sadar tentang etika kebangsawanannya.
Ah, Alyssa lupa haruskah ia menyadarkan jika dia adalah seseorang yang berdarah campuran, bukan bangsawan murni? Ups. Bukankah itu sedikit jahat? Tapi Alyssa tidak salah bukan mengingat sikapnya barusan?
Sedangkan Lilyana yang mendapatkan jawaban seperti itu hanya bisa tersenyum canggung dan menahan malu. Ia sadar maksud kalimat singkat dari Alyssa itu.
"A-ah iya salam juga lady Vordgard." Balas Lilyana dengan tangan mengepal dibalik gaunnya.
"Sudahlah tidak apa-apa lady." Ucap Alyssa berusaha membiarkan masalahnya berlalu.
"I-iya lady. Umm, jika saya boleh tahu lady habis dari mana? Dan penampilan lady..." Ujar Lilyana menggantung.
Alyssa yang mendapatkan pertanyaan seperti itu hanya bisa berdecak kesal.
Ck, gak penting banget sih nih orang manggil-manggil. Mana kepo lagi, kesalnya.
Walaupun Alyssa tidak menyamar, tetapi ia tetap tidak menggunakan gaun sebagaimana gaun biasa yang dirinya pakai. Ia hanya menggunakan gaun sederhana namun masih terlihat elegan.
Sepertinya sedikit sulit menyembunyikan aura kebangsawannya. Untungnya ia menggunakam penutup di kepalanya yang sekaligus menutupi wajahnya. Hanya saja, sekarang ia sedikit terlambat untuk menggunakannya.
Sepertinya hari ini akan dinobatkan sebagai hari tersialnya. Bagaimana tidak sial jika baru beberapa langkah keluar dari toko, dirinya sudah dihadapkan dengan seekor lalat busuk.
Entah mengapa Alyssa berpikir begitu, karena menurutnya Lilyana ini tidak sesederhana seperti yang terlihat .
Dia tidak jauh berbeda dengan si antagonis wanita. Tapi Lilyana ini ia rasa akan menjadi lawan yang sulit ke depannya. Namun semoga saja tidak.
"Saya rasa ini tidak ada hubungannya dengan anda lady dan juga... kita tidak terlalu dekat untuk saling mengetahui satu sama lain." Ujar Alyssa dengan senyum tipis.
"A-ah itu...." Gugup Lilyana.
Bisik-bisik mulai terdengar diantara kerumunan. Semua yang melihat mempertanyakan sikap lady dari kediaman Cambert itu.
Bagaimana bisa adanya kerumunan? Kerumunan ini terjadi akibat sapaan oh atau seruan keras dari Lilyana. Saat orang-orang di sana tahu siapa yang berada di sekitar mereka, mereka semua langsung berhenti dan melihat apa yang akan terjadi di antara ke dua lady bangsawan itu.
Sial! Rencananya bukan seperti ini!, geram Lilyana.
"Ah, m-maaf kalau begitu lady." Balasnya seraya menundukkan kepala seakan-akan Alyssa sedang menindasnya.
"Ada apa ini?" Seru seseorang diantara kerumunan itu.
"Salam hormat pada bintang Kekaisaran Yang Mulia Putra Mahkota." Ucap semua orang yang ada di sana.

KAMU SEDANG MEMBACA
God of War's Wife
RomanceAlisa Belinda Justin, seorang gadis cantik, pintar, ramah dan sedikit absurd. Ia selalu bertingkah ceria, memberikan aura positif kepada siapa saja. Tetapi juga bisa ganas bila ada yang mencari masalah dengannya. Namun siapa yang tahu bagaimana kehi...