"Gugurkan kandungan itu, Ranae!" bentak Raja Polydectes kepada putrinya. Ranae hanya bersimpuh sembari mengelus perutnya, merasa beban berat pada pundaknya. Bayi yang dikandungnya adalah sebuah anugerah, meskipun hasil dari hubungannya dengan Dewa Zeus.
Sebagai wanita yang fana, Ranae memutuskan untuk pergi ke dunia bawah – tempat manusia hidup. Untungnya, seorang demigod keturunan Athena memberikan sebuah kamar di apartemen untuknya. Bayi yang terletak di pelukannya, tidur dengan tenang, seolah merasakan ketenangan dari ibunya. Ranae yakin bahwa anaknya akan menjadi penyelamat bagi masa depan keluarganya, meskipun dia sadar bahwa bayi itu juga terkena kutukan.
"Jiwa Perseus ada dalam dirimu, nak," bisik Ranae dengan lembut, mencoba menguatkan dirinya sendiri dan anak yang dikandungnya.
"Luka ini tidak seharusnya ada. Legenda itu ...," gumamnya, lalu ia terdiam dalam kesedihan.
Tatapan Ranae menjadi sendu, teringat akan nyanyian Athena yang begitu merdu, tapi mampu mengubah takdir seseorang. Mata Zeus tidak pernah bisa berbohong, dan Ranae yakin bahwa ada sesuatu yang disembunyikan, sesuatu yang bisa menjatuhkan keluarganya.
"Dia akan bersama Thalia, Zeus!" teriak Ranae, berusaha menegaskan keberadaan anaknya kepada Zeus.
"Kutukan. Dia hanyalah sebuah kutukan! Ingat itu, Ranae," balas Zeus dengan nada yang tegas.
"Tidak! Dia adalah cahaya harapan bagi keluarga kita! Dia membawa bukti besar untukmu, Zeus," jawab Ranae dengan tegas, menunjukkan ketegasan dan keyakinannya pada keputusannya.
"Bukti apa yang kamu maksud!" desak Zeus, matanya memancarkan aura kekuasaan yang membuat udara sekitarnya tegang.
"Api yang padam! Dia akan membawanya kembali, wahai Zeus!" jawab Ranae dengan begitu yakin, suaranya terdengar kuat meski dalam hatinya ia merasa gemetar. Ranae merasakan kekuatan dari dalam dirinya yang membara, keberanian yang tumbuh bersama tekadnya untuk melawan ketidakadilan. Meskipun di hadapan dewa yang perkasa ini, dia takut, namun tekadnya untuk membela anaknya tak tergoyahkan.
Ranae yakin bahwa bayinya, yang memiliki jiwa Perseus, akan membawa kembali kehidupan yang telah padam. Dia percaya bahwa di antara kutukan yang menimpa keluarganya, keberadaan anaknya adalah cahaya yang akan membakar kembali semangat dan harapan yang telah surut.
Namun, di balik keyakinannya yang teguh, Ranae juga merasa ketidakpastian dan kekhawatiran merayapi pikirannya. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Bagaimana perjalanan hidup mereka akan berlanjut? Pertarungan Ranae dengan Zeus adalah awal dari sebuah cerita yang penuh dengan konflik dan ketegangan, dan Ranae tahu bahwa dia harus siap menghadapi segala sesuatu yang akan datang.
Namun, di balik pertengkaran itu, Ranae tahu bahwa perjalanan mereka belum berakhir. Bahkan, ini hanya awal dari sebuah perjalanan yang penuh dengan ujian dan pengorbanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ringo : Catching Fire (Revisi)
Adventure[Jangan Plagiat] Di alam semesta yang penuh dengan dewa dan kutukan kuno, lima jiwa berani merentasi utara yang gelap untuk menemui dewa yang terbantai. Tetapi takdir memiliki rencana lain, ketika empat di antaranya menghilang tanpa jejak, meninggal...