Assalamu'alaikum...
Up Up Up!!!
Maaf yaa kelamaan Up-nya
Jangan lupa Vote And Komen yahh
Happy reading❤
🦋🦋🦋
Pagi ini Al dan Alesya bersiap untuk pergi ke makam kedua orang tua dan kakak Alesya.Mereka akan mengunjungi-nya sebelum kembali ke Jakarta.
Tak ada pembicaraan yang terjadi antara Al dan Alesya.Keduanya nampak menikmati perjalanan menuju makam.Hanya kelihatannya saja yang menikmati tetapi hati dan pikiran mereka tidak.
Pikiran Alesya nampak terus memutar kenangan-kenangan yang ia alami bersama keluarganya.Bahkan tatapannya menjadi kosong saat sekilas melihat keluarga cemara yang nampak sedang lari pagi di pinggir jalan.
Sedangkan memori Al terus saja memutar memori kebersamaannya dengan gadis yang berhasil membuatnya jatuh hati untuk pertama kalinya yaitu,Bella.Bayangan penyesalan juga muncul dibenak Al.
Andai saja ia ada di markas saat itu... Andai saja ia tak berniat mengungkapkan perasaannya... Andai saja ia mengangkat panggilan dari Marvin... Andai, andai, dan andai.
Berhubung jarak dari rumah Alesya dan makam tak begitu jauh,kini mereka berdua telah sampai di makam.
Al turun dari mobil lalu berjalan memutar untuk membukakan pintu untuk Alesya.Ketika Al membuka pintu,nampaklah Alesya yang terlihat mematung.
Al menyentuh pundak istrinya lalu mengukir senyum tipis setelah istrinya itu menoleh ke arahnya.
Alesya turun dari mobil.Namun baru saja menapakkan kaki di tanah,rasanya ia sudah tak sanggup untuk berjalan masuk ke area makam.
Al mengambil alih dua bunga lili putih dan tulip merah di tangan Alesya.Saat perjalanan mereka mampir ke toko bunga untuk membeli bunga.Dua bunga lili putih untuk Andre dan Shanti serta tulip merah untuk Bella.
Mereka berdua berjalan beriringan dengan Al merangkul pundak istrinya untuk memberikan semangat dan kekuatan padanya.
Saat ini di sisi kanan dan kiri Alesya terdapat dua makam orang yang begitu berjasa dalam hidupnya.Makam Shanti ibunya di sisi kanan dan makam Andre ayahnya di sisi kiri.
Al yang berdiri di belakang Alesya lalu memberikan bunga yang ia bawa kepada Alesya kemudian ikut duduk di samping sang istri.
"Mama... " Lirih Alesya sambil meletakkan bunga lili putih tersebut.Ia lalu beralih meletakkan satu lili putih di makam Anre, "Papa... "
Al memegang pundak kanan Alesya lalu meremasnya pelan untuk memberikan kekuatan kepada istrinya itu.
Setelah beberapa saat Alesya hanya terdiam memandangi kedua makan orang tuanya,ia lalu bangkit ke sisi kanan malam ibunya,tempat makan kakaknya,Bella.
Gadis itu lalu meletakkan bunga tulip yang ia bawa tepat pada nisan yang bertuliskan 'Bella Azalia Adiva'.
Sedetik kemudian setitik air mata jatuh pada mata bagian kirinya.
"Kakak bahagia di sana yahh sama mama papa", ucap Alesya yang terdengar seperti pernyataan tapi seperti pertanyaan.
Al turut memandangi interaksi Alesya terhadap malam di depannya.Perasaannya ikut hanyut dalam kesedihan.Bukan hanya karena malam di depannya adalah malam kakak dari istrinya.Tetapi juga karena malam tersebut adalah makam dari cinta pertamanya.
"Kalo lo ketemu adek gue lo pasti suka.Adek gue itu manis nan gemesin", ucap Bella yang sedang memandangi danau di depannya.
"Manisan mana sama lo?", balas Al
"Hah?"
Al mengalihkan pandangannya kedepan, "Gak papa".
"Dih", ucap Bella lalu meninju pelan lengan Al.Dia lalu kembali berucap, "Adek gue itu baik cuman agak lugu.Jadi gue bertekad buat selalu lindungin dia"
"Lo juga harus janji sama gue kalo lo bakalan selalu jagain adek gue", sambung Bella.
"Gimana mau jagain?Gue aja gak tau adek lo itu kayak gimana rupanya",Balas Al
"Nanti juga lo tau"
Sedikit kilasan balik tentang percakapan yang pernah terjadi antara dirinya dan Bella waktu itu tiba-tiba terlintas di benak Al.
"Sekarang gue udah tau dan gue janji bakalan selalu lindungin dia", batin Al lalu terbit senyum tipis di bibirnya.
"Ayo balik", ajak Al.
Alesya menyeka air matanya kemudian berucap, "Ale pulang dulu ya.Nanti Ale bakalan berkunjung ke sini lagi.Kalian jangan khawatir Ale bahagia kok disini.Soalnya ada Al dan keluarganya yang nemenin Ale.Iya kan Al?" Alesya memandang ke arah Al saat mengucapkan kalimat terakhir.
"Iya"
🦋🦋🦋
Saat ini Al dan Alesya telah tiba di rumah.Al sedang membuat susu di dapur.Sedangkan Alesya tengah membereskan pakaian-pakaian yang ada di dalam lemari.
Atensi Alesya teralihkan pada sapu tangan putih.Gadis itu lalu meraih benda tersebut.
Alesya mengamati sapu tangan itu dengan intens.Kini sapu tangannya telah bersih dari noda susu waktu itu.Tangan Alesya lalu menyentuh ukiran nama 'Diva' yang ada di sudut kanan atas sapu tangan tersebut.
"Ini beneran mirip sama punya kak Bella", gadis itu juga teringat dengan sapu tangan yang ada di kamar Bella.
"Apa jangan-jangan...", dengan cepat Alesya menggelengkan kepala.
"Ah gak mungkin"
"Lagi ngapain?" Tanya Al memasuki kamar.
Alesya menoleh, "hehe lagi beres-beres"
"Tumben", ucap Al lalu meletakkan susu yang ia bawa ke atas nakas di samping tempat tidur.
Alesya datang mendekat lalu duduk di tepi kasur. Al ikutan duduk di samping istrinya itu.
"Ale boleh nanya gak?" ,tanya Alesya ragu.
Al hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Mmm sapu tangan ini kakak bilang nemu kan waktu itu?", tanya Alesya sambil memperlihatkan sapu tangan yang ia pegang.
Al terdiam sejenak lalu menjawab, "iya"
"Sebenarnya sapu tangan ini mirip sama sapu tangannya kak Bella", ujar Alesya.
Al nampak tersentak namun dengan cepat ia mengubah ekspresinya menjadi biasa."Masa sih?", ujarnya.
Alesya mengangguk lalu berucap, "He'em.Soalnya sama-sama ada ukiran nama 'Diva'-nya.Nama belakang kakak juga Adiva"
"Kebetulan banget", Al merespon kikuk.
"Mmm apa kak Al gak ada yang mau di jelasin?"
"Hm?"
"Jujur waktu itu aku nemu foto masa kecil kak Al di kamar kak Bella", ujar Alesya.
Penuturan Alesya sukses membuat Al tersedak air liurnya sendiri.
"Apa kak Al gak ada hubungan sama kak Bella?", tanya Alesya namun terdengar seperti tuduhan yang sayangnya memang benar.
🦋🦋🦋
Lanjut gak nih?
Kritik and sarannya dong guyss
Udah Vote and Komen belum?
Double up mau?
Sekian Terima Suga💍
See you next time
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEVIO!
Teen FictionPerjodohan Satu hal yang dialami oleh dua orang remaja yang masih duduk dibangku SMA. Alvio Arion Mahendra,seorang siswa yang bersekolah di SMA Tunas Garuda terpaksa menikahi seorang gadis bernama Alesya Azalia Adiva. Semua karena perjanjian di ma...