Bab 29

29.5K 757 61
                                    

Hari ini Jihan tidak ada kelas, alhasil ia yang menjemput Naya ke TK nya, Jihan sangat suka ketika Jihan harus menjemput anaknya itu, karena baginya menjemput Naya itu suatu hal yang menyenangkan, melihat anak kecilnya memeluknya erat ketika ia datang menjemputnya, sungguh lucu sekali anak sambungnya ini.

Jihan berjalan menuju kedalam TK tersebut, ia melihat sekeliling untuk memastikan jam sekolah sudah selesai atau belum, Jihan melihat banyaknya anak-anak yang di jemput oleh orang tuanya, pasti Naya sedang menunggunya didalam, segera ia mempercepat langkahnya ketaman bermain yang biasanya tempat Naya menunggu jemputan, tak selang lama akhirnya Jihan sampai di tempat itu, Jihan sedikit terkejut melihat ada seorang laki-laki dewasa yang sedang bermain bersama anaknya, Jihan tidak melihat jelas wajah laki-laki itu, tapi Jihan bisa melihat punggung kekarnya yang membelakanginya, ia was-was laki-laki dewasa itu akan melakukan perbuatan jahat kepada putrinya, dengan tampang panik, Jihan berjalan cepat lalu memanggil putrinya.

"Naya!" Panggilan itu membuat sangempu menoleh lalu berlari menuju Jihan, lalu memeluk Jihan dengan sangat erat.

Jihan masih tidak bisa melihat wajah laki-laki itu, saat Jihan memanggil Naya tadi laki-laki dewasa itu tidak menoleh seperti halnya apa yang dilakukan Naya. Jihan menyamakan tingginya dengan Naya lalu memegang pundak Naya.

"Mama udah bilang ke Naya, kalau ada orang yang engga dikenal cuekin aja, kenapa Naya engga dengerin omongan Mama si?" Ucap Jihan panjang lebar, ia merasa panik karena ia tidak mau hal buruk terjadi lagi pada Naya.

Naya terdiam lalu mengusap keringat Jihan yang mengalir di pelipisnya "Om itu bukan orang jahat Ma"

Jihan menghela nafas panjangnya "walaupun begitu, Naya engga akan tahu apa yang dilakukan Om itu kedepannya."

Tanpa membalas omongan Jihan, Naya berjalan menuju laki-laki dewasa itu, lalu Naya tanpa ragu menggandeng tangan laki-laki tersebut, Jihan seketika dibuat bungkam ketika ia melihat sosok laki-laki itu, badannya seperti membeku dalam sekejap, ia tak bisa mengatakan sepatah katapun.

Laki-laki itu tersenyum kearah Jihan lalu ia berkata "lama gk bertemu Jihan"

Jihan dibuat kaget sekaget-kagetnya, rasanya Jihan ingin pingsan saat ini juga.

"Lihat kan Ma, Mama udah tahu kan kalau ini Om Vino." Ucap Naya.

Jihan berusaha untuk berdiri, sudah 4 bulan lamanya Pak Vino tidak ada kabar, dan sekarang Pak Vino muncul di hadapannya seperti ini, membuatnya sangat terkejut sekaligus senang bahwa Pak Vino telah kembali, Jihan yakin Dewa akan ikut senang saat melihat Pak Vino.

"Pak Vino kemana aja? Mas Dewa selalu aja berharap Pak Vino membalas pesannya, kalau memang ini masalah yang udah berlalu, saya minta maaf Pak, tapi tolong Pak Vino jangan marah sama Mas Dewa, dia gk salah Pak." Ucap Jihan penuh harapan.

Vino tersenyum "Saya udah gk marah sama Dewa, emang saya lagi sibuk-sibuknya ngurus perusahaan di luar negeri, dan masalah yang dulu itu udah saya lupakan."

Jihan sedikit lega karena mendengar ucapan Pak Vino, ia pikir Pak Vino masih marah kepada Dewa.

"Terus kenapa Pak Vino mengundurkan diri dari kampus?"

"Bukan karena saya pengen menjauh dari kamu, tapi waktu itu ada urusan mendadak di luar negeri, kantor saya lagi dalam masalah, makannya saya langsung pergi tanpa mengabari."

"Syukurlah, Pak Vino kesini untuk bertemu Naya ya?"

"Iya, untuk sekedar melihat Naya aja, soalnya saya kangen Naya." Ucap Vino sambil mengelus rambut Naya.

"Pak Vino gk berniat bertemu Mas Dewa?" Tanya Jihan.

"Ayo bareng-bareng ketemu Dewa, saya disini cuma sebentar karena ada rapat di Indonesia dengan partner kerja." Ucap Vino.

Duda Keren Suami Idaman (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang