( Special Vino & Amel )
Malam hari nya Jihan dan kedua sahabatnya itu bersantai di kolam renang villa, pemandangan malam hari ini sangat lah indah, mereka berbincang sambil meminum kopi hangat sembari bercanda dan tertawa, perbincangan itu lalu mengarah ke Vino dan juga Wilona, tetang kejadian tadi pagi, mereka masih tidak mengerti niat Wilona sebenarnya apa.
"lo tau apa yang sebenarnya terjadi sama mereka Ji? Termasuk hubungan Pak Dewa" Tanya Dara.
Jihan menghela nafasnya lalu ia membalas pertanyaan Dara "Mbak Wilona dulu mantan pacar Mas Dewa."
"Pantesan aja Pak Dewa gk suka pas Mbak Wilo dateng kesini." Ucap Dara.
"Soal Pak Vino sama Mbak Wilo yang tadi itu gimana Ji?" Tanya Amel.
"Gue kurang tahu Mel."
"Kenapa lo nanyain Pak Vino sama Mbak Wilo soal tadi lagi? lo suka ya, atau lo cemburu?" Kata Dara.
Amel menatap Dara tak suka, ia tidak mungkin menyukai Pak Vino yang sudah memiliki pacar, apalagi suka dengan mantan guru killer nya, dan cemburu? Apa itu cemburu, ia benar-benar tidak habis pikir dengan Dara.
"Sembarangan banget lo kalau ngomong Dar!" Balas Amel sambil memukul lengan Dara.
"Hati-hati kemakan omongan sendiri" Timpal Jihan.
"Udah ah kalian brisik banget, gue kekamar aja, males gue." Setelah mengatakan itu Amel beranjak pergi dari sana, meninggalkan Jihan dan Dara yang tertawa penuh kemenangan, karena mereka berhasil membuat Amel kesal.
"Mau kemana lo Mel, kita belum selesai ngobrol." Ucap Jihan, tapi tidak di hiraukan oleh Amel.
Amel berjalan memasuki villa itu dengan perasaan kesal, niat ingin bersantai menghibur diri, malah dijahili oleh kedua sahabatnya itu. Mana mungkin Amel akan jatuh cinta pada Pak Vino, itu adalah hal mustahil dalam hidupnya, apalagi belum tentu Pak Vino sudah sepenuhnya move on dari Jihan, itu benar-benar tidak mungkin.
Bruk
Tanpa sengaja Amel menabrak badan kekar pria yang ada di hadapannya, membuat keningnya terasa nyeri, sudah dibikin kesal di tambah menabrak orang, komplit sudah masalahnya.
"Kamu gapapa? Ada yang sakit gk?"
Amel masih belum melihat wajah pria itu, tetapi ia bisa mengenali suaranya, rasanya ia ingin lari sekencang-kencangnya sekarang juga, sudah kesal lalu ditambah lagi bertemu pria ini di waktu yang tidak tepat, Amel merubah ekspresinya lalu mendongak menatap Pak Vino sambil tersenyum, tetapi masih memegang keningnya,,benar sekali ternyata pria yang dimaksud adalah Pak Vino, pria itu memakai piama dan mengenakan earphone, sungguh tampan sekali Pak Vino, batinnya.
"Saya baik-baik aja kok Pak."
Pak Vino menangkup wajah Amel lalu ia mengelus kening nya dengan sangat lembut, sesekali meniup keningnya "lain kali kalau jalan lihat kedepan, kamu lagi mikirin apa sih." Ucap Vino dengan suara lembut dan serak.
Amel benar-benar sangat gugup saat itu, dosen yang di kenal killer bisa juga selembut ini, Amel langsung melepaskan tangan Vino yang berada di wajahnya.
"Maaf Pak, akhir-akhir ini saya banyak pikiran" Bualnya.
"Mikirin apa? Pacar kamu?"
Ni orang kepo banget - batin Amel
"Engga Pak hehe, saya duluan ya." Ucapnya, sebelum Amel melangkahkan kakinya, pria itu buru-buru mencekal tangan Amel, membuatnya tidak bisa berkutik.
"Kamu belum mau tidur kan Mel?" Tanya Vino tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda Keren Suami Idaman (Selesai)
RomanceDewanta Pancaloka adalah seorang Duda anak satu, yang memiliki putri bernama Nayanda Anastasia. Dewa memilih untuk menduda selama 5 tahun karena ia masih merasa kehilangan semenjak kepergian istrinya, saat melahirkan Naya, bahkan kedua orang tuanya...