Bab 43

16K 589 7
                                    

"Gue diam-diam sering jalan berdua sama Pak Vino."

"WHAT! JALAN BERDUA!" ucap Jihan dan Dara bersamaan.

Jangan keras-keras dong kalau ngomong!" Tegur Amel.

"Iya maaf Mel, kita reflek anjir" balas Jihan.

"Lo kok tega sih gk ngasih tahu kita Mel!" Ucap Dara malas.

"Gue punya alasan Dar.Ji"

"Apa alasan lo?" Tanya Jihan.

"Padahal kita selalu cerita kalau ada sesuatu, sekarang lo malah gamau ngasih tahu kita" timpal Dara.

"Iya maaf, kasih kesempatan gue buat jelasin"

Dara dan Jihan diam menuruti Amel mereka dengan tak sabar untuk mendengarkan penjelasan Amel.

"Ini semua terjadi ketika gue mewawancarai warga di desa untuk tugas yang diberikan Pak Vino."

"Bukannya lo kesana sendiri ya Mel?" tanya Dara.

"Iya memang awalnya gue sendiri, tapi malah se hotel sama Pak Vino"

"Kok bisa? Jangan bilang Pak Vino menguntit lo ya" balas Jihan.

"Gue gk tahu, yang gue tahu Pak Vino kebetulan lagi ada kerjaan kantornya juga disana, untuk pembangunan desa."

"Ohh semenjak saat itu lo dan Pak Vino makin dekat?" kata Dara.

"Iya, tapi Pak Vino gk ngasih kejelasan tentang hubungan kita."

"Sabar ya Mel, ada kita yang selalu ada buat lo, kalau lo mau cerita, ada kita disini" ucap Jihan.

"Gila ya tuh dosen killer" kata Dara.

"Udah Dar gapapa, gue juga udah capek, gue mau jauhin Pak Vino" balas Amel.

"Bagus, biarin dia nyesel karena udah menyia-nyiakan cewek yang udah ada di depan mata" balas Dara sembari menahan emosi.

"Udah-udah mending sekarang kita kedalam, nobar di kamar tamu" usul Jihan.

Mereka pun berjalan menuju kamar tamu untuk menghabiskan waktu bertiga, mumpung mereka sedang kumpul.

Malam hari pun tiba, Jihan dan Amel masih berada di kamar tamu, untuk menemani Naya belajar juga, Dara sudah pulang duluan karena ada urusan, tetapi bukan itu yang sebenarnya, Jihan dan Dara sengaja menyusun rencana agar Amel dan Pak Vino berbicara empat mata, mereka ingin Amel dan Pak Vino menyelesaikan masalah mereka secara baik-baik, mungkin dengan adanya rencananya ini kedua orang itu akan berbaikan.

"Aduh Ji" ucap Amel tiba-tiba dengan wajah panik.

Jihan yang tengah asik menonton televisi itu juga terkejut, lalu ia berkata "kenapa Mel?"

"Ini udah jam 8 malam, gue harus pulang"

"Lo gk mau nginep disini aja Mel?"

"Gabisa Ji, nanti Abang gue nyariin"

"Oh yaudah gue antar pulang ya"

"Gue bisa order Gocar Ji gapapa"

"Beneran gapapa?"

"Iya Jihann"

"Yaudah kalau gitu gue antar ke teras buat nunggu mobilnya datang."

"Makasih ya Ji"

Mereka berjalan meninggalkan kamar itu menuju depan rumah Jihan, di ruang tamu masih ada Pak Vino dan Mas Dewa yang masih mengobrol santai. Saat mereka melewati kedua pria itu, langkah mereka terhenti karena pertanyaan dari Mas Dewa.

Duda Keren Suami Idaman (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang